PETAKA, telurkan debut album  untuk sang drummer

PETAKA, telurkan debut album untuk sang drummer

“Sebuah Dedikasi” tidak ada judul debut  album yang lain, yang lebih tepat untuk band Hardcore – Punk, Petaka. Semua yang pertama kali membaca judul album ini pun pasti sudah yakin kepada siapa dedikasi itu ditujukan. Yap, Rully Annash lah yang menjadi sosok di balik album ini. “Berpulangnya” sang drummer memang membuat semua personil terpukul sekaligus terpacu untuk merampungkan debut album ini. Proses recording album ini pun terbilang unik karena prosenya yang lumayan cepat yaitu 21 jam (3,5 shift) untuk 14 lagu di Venom Studio, Jakarta Selatan pada Oktober 2015 lalu. Rully pun mengakui proses rekaman bersama Petaka ini merupakan rekaman tercepat selama dia bermain band. Gokil! Kalo lo dengerin satu persatu materi di album ini pun, tergambar jelas spirit Hardcore – Punk era 90’an nya. Terutama pada lagu “Hardcore Akhir Pekan” pada track terakhir. Lo bakalan nostalgia, dibawa ke era di mana masa kejayaan Poster Café, M Club, sampai HD Café menjadi tempat favorit menghabiskan malam.  Repertoar era kejayaan di mana musik diagung-agungkan, ketika lo mengacungkan jari tengah ke segala sudut. Wah kayaknya udah kejauhan nih nostalgianya, oke oke balik lagi ke debut album ini.

Album ini bisa dibilang dikerjakan semuanya oleh orang-orang terdekat dan selalu mendukung Petaka. Pipink dan Hari dari Venom Studio selaku engineer dan studio rekaman yang memfasilitasi Petaka selama rekaman, Arian13 dari Lawless Records (Jakarta) dan Vidi dari Disaster Records (Bandung) yang antusias untuk merilis album ini, dan Ifni yang secara totalitas jadi illustrator dan me-lay out desain album ini. Yang pasti setiap ketukan, tempo, dan emosi yang terisi di album ini menggambarkan originalitas sosok Rully Annash. Seorang drummer yang tak hentinya berkarya, memberikan karya terbaiknya untuk terakhir kalinya. 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner