Persilangan Dua Musik Gelap dari Malang dan Jakarta

Kolaborasi dalam sebuah split album dari Closure dan Strangeways baru saja dirilis. Seperti apa hasil persilangan dari dua band gelap Indonesia?

Setelah berhasil menelurkan sebuah EP di bawah naungan label O Pamela bertajuk Journey, Closure kembali merilis materi terbaru. Unit post-punk asal Malang ini merampungkan sebuah split album bersama Strangeways, unit dark wave asal Jakarta. Rilisan ini adalah sebuah gebrakan, khususnya di dunia musik yang mengusung gaya musik yang "gelap". Mereka membuktikan bahwa dua aliran tersebut dapat digabungkan dalam sebuah kolaborasi rilisan.

Rilisan yang diberi titel Closure/Strangeways ini diisi dengan dua buah materi dari masing-masing grup yang dirangkum dalam format fisik yaitu CD maupun digital. Terdapat dua warna musik yang jelas berbeda di antara keduanya. Musik Closure banyak dipengaruhi oleh musikalitas post-punk yang condong ke arah new wave, seperti Joy Division atau Motorama. Sedangkan Strangeways menampilkan pola musik yang khas pada unsur dark wave, seperti era awal The Cure, Lebanon Hanover dan terdapat beberapa partitur musik seperti milik Bauhaus. Split dari dua grup musik beraliran "dingin" seperti ini sangat jarang dilakukan. Sepertinya, sah saja bila mengatakan belum ada yang melakukannya di Indonesia.

Afif, selaku gitaris dari Closure, berujar mengenai materi split melalui siaran pers yang diberikan oleh Closure. “Rencana split ini sebenarnya sudah lama, namun baru bisa dirilis pada bulan Agustus-September ini karena kesibukan satu sama lain," ujar Afif.

Versi digital dari split ini dirilis melalui kanal Bandcamp dan Soundcloud. Sedangkan untuk rilisan fisik berbentuk CD, Closure/Strangeways telah disebar di tiga kota dalam jalur distribusinya, yaitu di Jakarta (WR Store), Cempaka Musik (Surabaya), dan Haum Store (Malang).