"Penyeberangan Dini Hari" dari Holaspica; tentang Romantisme yang Turut Melaut

Foto didapatkan dari siaran pers.

Holaspica kembali melaut. Bukan dengan para nelayan, tapi kini tentang kisah personal dalam "Penyeberangan Dini Hari". Romantisme di atas kapal jadi dongeng pengarungannya kali ini.

Holaspica dan laut belum mau berpisah; keduanya masih saling berbagi cerita. Sebelumnya, kisah para nelayan yang jadi dongeng di antara mereka, dirangkum dalam album mini Naik ke Laut rilisan tahun 2018. Kini, Holaspica lebih memilih untuk berkisah tentang sesuatu yang lebih personal, bisa jadi tentang dirinya atau tentang orang-orang sekitarnya. Ceritanya kali ini dirangkum dalam sebuah lagu yang ia beri nama "Penyeberangan Dini Hari", dirilis pada 20 September 2019.

Lagu ini menyuguhkan sisi lain dari Holaspica, sisi di mana ia ceritakan kegundahan hati seseorang atas nama afeksi. Holaspica bercerita bahwa orang ini sedang dalam perjalanan malam hari di kapal feri, berdiam di dek bagian atas, tempat di mana jarak antara mata dan langit tak terhalang. Di sana, di tempat favoritnya, ia menghabiskan waktu untuk merenung dan memikirkan pemangku hatinya.

"Roman ini nyata terjadi bagi mereka yang tinggal di sebuah pulau yang dikelilingi laut. Kala perasaan tak menentu, mengetahui di seberang sana ada yang masih menunggu dan juga ingin dikuatkan. Tapi yang lebih berat adalah kita yang berproses dengan waktu berjam-jam di atas kapal, mengetahui nasib percintaan yang belum pasti berlabuh, tak seperti feri yang mengantar," begitu ungkap Holaspica.

Dalam lagu "Penyeberangan Dini Hari", Holaspica masih dengan warna musiknya yang sederhana, mengedepankan unsur akustik dari permainan gitar dibarengi alunan suara dari wanita asal Bandar Lampung yang kini menetap di Yogyakarta. Holaspica juga menyertakan permainan keyboard yang dibantu oleh Tebo. Uniknya, saat penggarapan aransemen, Holaspica menyempatkan diri untuk mencari penelitian mengenai penemuan suara ikan yang telah diolah agar bisa didengar manusia menggunakan alat tertentu. Alhasil, ada beberapa bagian lagu yang menyertakan suara trombon yang dibangun berdasarkan ide tersebut.

Bersama Gelombang Record (GR), lagu "Penyeberangan Dini Hari" dirilis dalam format digital, bisa ditemui di kanal-kanal music streaming seperti Spotify, iTunes dan Deezer. Tak hanya itu, ia juga menggarap lagu ini dalam format video klip, dirilis di waktu yang sama.

Untuk video klipnya, Holaspica justru menyertakan kisah yang berlainan. Ia digambarkan jadi seseorang yang sedang menunggu feri di pinggir pantai. Dias, sosok di balik Holaspica, jadi tokoh yang ada di video klip tersebut. Di sana, digambarkan ketika Dias bangun sejak subuh hari untuk segera menuju laut dan menunggu seseorang.

Pengambilan gambar ini dilaksanakan di Pantai Depok, Yogyakarta. Holaspica bersama timnya memang bersiap dari pukul tiga pagi untuk memulai proses syuting, dimulai dari rumah, beranjak ke kota hingga berakhir di pantai. Kini, video klip tersebut sudah bisa dinikmati lewat kanal YouTube Holaspica.

BACA JUGA - Belum Mau Menepi, Holaspica Masih Mengarung Hingga Dini Hari

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner