Penasaran Dengan Huru-Hara Asmara? Patrolice Menjawabnya Lewat Sebuah Lagu

Penasaran Dengan Huru-Hara Asmara? Patrolice Menjawabnya Lewat Sebuah Lagu

Sumber foto : Press release Patrolice

Dibalut dengan nuansa ala Motown record serta gejolak nada ala James Brown, membuat lagu “Fragile Soul” terdengar seperti racun yang mematikan.

Setiap lagu bisa jadi bermakna dalam jika apa yang lagu itu sampaikan bisa melekat di hati pendengarnya, hingga pada akhirnya lagu tersebut tidak hanya jadi barisan nada yang disampaikan lewat bunyi alat musik saja. Seperti apa yang dibuat Patrolice dalam lagu berjudul “Fragile Soul”, yang telah resmi dirilis dalam format digital, dan sudah bisa dinikmati di beberapa platform digital.

"in the deepest ocean, the bottom of the sea", jadi kutipan yang dirasa sesuai menggambarkan lagu "Fragile Soul", yang Patrolice buat ini. Sebuah frasa yang dirasa tepat untuk menghantarkan lagu ini jadi sebuah kedalaman yang bias dan kerendahan hati untuk mencintai.

Dalam istilah yang Patrolice sebutkan, “Fragile Soul” merupakan lagu huru hara asmara yang tak ganas, namun penuh dengan emosi yang tak ramah. Dibalut dengan nuansa ala Motown record, sayatan string yang tajam, serta gejolak nada ala James Brown yang saling tukik menukik. Menurut mereka, mau tak mau reggae klasik dari awal memang banyak ‘menyomot nada lagu-lagu soul Amerika, hingga oleh karenanya Patrolice mencoba untuk mempresentasikan kembali racikan irama itu, sebagai bentuk kesedihan yang panjang dan berdentum dalam sunyi. Atau dalam istilah sederhananya mereka mengibaratkan jika lagu pop itu racun namun estetikanya mematikan.

Selain dari racikan musik menarik yang mereka tawarkan dalam lagunya, mereka juga menambahkan sebuah analogi menarik tentang lagunya tersebut, dimana menurut grup musik ini setiap raga bisa pergi, namun jiwa terus abadi dalam genggaman ingatan yang beriak. Setiap manusia bisa mencintai, namun seketika bisa dengan mudah bergegas mencari harap demi sebuah maaf. Datang dengan perasaan yang tinggi, dan pergi dengan jiwa yang merapuh adalah siklus yang tak pernah terjawab.

BACA JUGA - Menyimak Kalimantan Dari Rima yang Dibuat FVRQAN

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner