Penantian Hampir Satu Dekade, Dibayar Tuntas Bohemians Lewat Album ‘Euphemism’

Penantian Hampir Satu Dekade, Dibayar Tuntas Bohemians Lewat Album ‘Euphemism’

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Bohemians

Sepuluh lagu yang terdapat di album Euphemism merupakan lagu rock n roll kotor, dengan peleburan ragam unsur musikal baru dari band yang terbentuk sejak 2009 ini.

Unit rock asal Bandung, Bohemians kembali melahirkan album terbarunya, setelah sembilan tahun lamanya band ini tidak merilis album pasca merilis Invasion, yang didaulat sebagai album perdananya. Album kedua mereka yang diberi judul Euphemism diakui oleh Anwar Sadat (gitar), Bayu Prasetyo (bas), Kamran CR (vokal), Luky Kusumah (gitar) dan Refa Ariavianda (drum) ini sebagai sebuah muara yang mewadahi beberapa single dalam format video klip, yang mereka sebelumnya, dari mulai lagu “Dead Mind Dead Soul”, “Borderline”, dan Hippies New Year”.

Selain itu, ditambahkan pula oleh mereka jika sepuluh lagu yang terdapat di album ini merupakan lagu rock n roll kotor, dengan peleburan ragam unsur musikal baru dari band yang terbentuk sejak 2009 ini. Adapun bungkus tema yang diusung berkisar tentang kepedulian sosial dalam kehidupan sehari-hari, semisal soal kondisi mengapa orang melakukan bunuh diri, peduli terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, ketidaksempurnaan manusia dan lain sebagainya.

Satu hal yang kemudian diutarakan oleh gitaris mereka, Luky Kusumah tentang pemilihan nama Euphemism sebagai sebuah judul lagu. Menurutnya, secara filosofis Euphemism merupakan ekspresi sopan yang digunakan pada kata atau frasa yang mungkin dianggap kasar atau tidak menyenangkan untuk didengar. “Kenapa akhirnya kami memilih diksi tersebut sebagai tajuk album? karena dari sekian banyak ‘perpecahan’ yang terjadi, biasanya dimulai dari penempatan atau penggunaan kata atau bahasa yang kasar, dan kami berusaha mengkritisi itu dan mengejawantahkannya secara musik dan lirik,” ujar Luky.

Secara musik, lagu-lagu yang terdapat dalam album ini memuat gaya bermusik rock n roll serampangan, dimana Bohemians berusaha membentangkan satu garis lurus riff gitar yang menghujam dan terdengar lebih teratur, atau dalam konteks lain merupakan bunyi distorsi dengan eksplorasi ruang yang sangat luas, dengan gaya menyalak, lewat auman gitar kokoh dengan pemilihan heavy-sound, serta sesekali menawarkan notasi-notasi ganjil yang rumit namun memiliki kadar yang linier dengan musik bising, yang mana hal tersebut dianggap relevan dengan isian lirik yang termaktub.

Selain itu, ditambahkan pula oleh mereka jika album ini juga memiliki catatannya tersendiri dimana album ini merupakan titik awal dan semangat baru bagi Bohemians untuk berkumpul lagi, serta mengeksekusi karya yang bukan sekedar berakhir pada definisi hura-hura semata, “Kami ingin menawarkan sesuatu yang lugas tentang sebuah wacana yang relevansinya bersinggungan dengan hal-hal yang positif, dan semoga hal itu dapat terealisasikan mulai dari album ke dua ini,” sahut Luky.

Artwork untuk album Euphemism (karya dari Luthfil Hadi)

Dalam prosesnya, album Euphemism sendiri turut melibatkan pelbagai pihak, mulai dari 3 on Choir yang terdiri dari Rieza Mahendra, Kalia Nisrina dan Asilah Andreina, Fajri Aziz Navary yang memberi sumbangsih pada departemen tiup (harmonica) hingga musikus multitalenta Nissan Fortz yang turut andil dalam mengarahkan vokal. Sedangkan untuk materinya sendiri, seluruh lagu dalam album ini di aransemen oleh Bohemians, dengan Luky sebagai orang yang bertanggung jawab untuk penulisan liriknya, serta Kamran CR, yang juga turut menyumbangkan goresannya untuk beberapa lagu.

Proses rekaman album Euphemism dikerjakan di Escape Studios (Bandung) pada akhir 2018, dengan melibatikan nama Fabby Lazuardi untuk mixing di album ini. Sementara mastering-nya dilakukan oleh Avedis Mutter yang merupakan anak dari mantan drummer PAS Band, Richard Mutter di Rebuilt 40124 Studio, Bandung. Untuk memperkuat laju musikal, Bohemians juga mengajak pelukis muda bernama Luthfil Hadi untuk menuangkan ide dan gagasannya tentang isi dari album Euphemism melalui elaborasi gambar ragam bentuk dan corak yang indah dan magis. Simak albumnya melalui tautan di bawah ini. 

BACA JUGA - Shaggydog Menepi di Kaki Lereng Merapi

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner