Pelantunan Malam Yang Sunyi, Mesopetemia

Pelantunan Malam Yang Sunyi, Mesopetemia

Mesopetemia menampilkan dua tembang nan dinginnya kala malam hari  saat di DCDC Musikkita.

Belakangan ini, cuaca kian tak menentu. Terkadang hujan, atau bahkan menyengat di pagi menuju siang hari. Terutama Kota Bandung, yang mana dikenal sebagai kota sejuk oleh banyak pihak semakin menampakkan sisi negatif ketika cuaca tak menentu. Terlebih ketika gelap malam tiba. Semilir anginnya terus berhembus kencang hingga menusuk ke dalam tulang. Serupa seperti musik yang dimainkan oleh grup Folk-Experietnical / Native Post Rock muda bernama Mesopotemia.

Grup yang terlahir dari Kota Bandung itu sendiri mulai terbentuk sejak 2016 silam. Dari identitasnya senidiri, nama Mespotemia merupakan sebuah pelesetan dari kata Mesopotamia yang merupakan sebuah daerah atau tanah yang terletak diantara sungai-sungai. Jika dirunutkan dari segi cerita dalam musiknya, Mesopotemia banyak memperluas makna Mesopotamia dalam beberapa karya yang telah dikeluarkannya seperti “Sumeria” dan “Hammurabi”. Kedua lagu tersebut lantas tak lupa dibawakan ketika penampilan mereka saat menjadi grup Shout Out di salah satu program televisi bernama DCDC Musikkita episode 45, yang kala itu ditemani bintang utama Elephant Kind. Kedua lagu tersebut memiliki satu benang merah nada yang serupa, tak lain dan tak bukan bersifat dingin, sunyi tapi tetap hangat.

Dari ketiga sifat tersebut, beberapa bagian musik Mesopetemia juga memiliki sisi gloomy. Dimana sisi gloomy disini tidak meliuk dari riff gitar selayaknya bak Post-Rock, melainkan hanya sebatas dari nuansa. Walau terbilang muda, Mesopotemia cukup bersungguh-sungguh dalam berkarya. Bayangkan saja, untuk formasi gitarnya mereka memiliki tiga orang personil yang mungkin jarang ditemukan oleh bentukan folk lain. Selain itu, Mesopotemia juga memiliki seorang violis atau sebutan untuk pemain instrument biola, dan tentunya instrument seperti bass, drum dan vokal jelas sudah pasti ada. Dengan kekayaan instrument tersebut, terciptalah sebuah karismatik dalam karya Mesopotemia yang sangat layak untuk disimak, terlebih bagi pendengar musik Folk yang identik dengan hutan atau hal-hal berbau alam.

Penampilan Mesopotemia pun dapat disaksikan melalui layar kaca pada akhir pekan ini. Tepatnya disiarkan oleh statisun televisi Global Tv, pada tanggal 18 November 2017 pukul 23.00 WIB. Selain menampilkan dan membawakan dua tembang sendunya itu Mesopotemia jgua menyatakan bahwa mereka akan segera merilis sebuah single hasil dari salah seorang musisi indie tanah air, nantikan saja seperti apa suguhan yang mereka tawarkan.

Foto diambil dari instagram resmi Mesopotemia

BACA JUGA - Hellens dan Matahari yang Membiru

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner