Pekan Depan, UTBBYS Langsungkan Tur Sumatera

Pekan Depan, UTBBYS Langsungkan Tur Sumatera

Komplotan post rock asal Bandung, Under the Big Bright Yellow Sun (UTBBYS) akan melangsungkan tur pertamanya di tahun 2016 ini di Pulau Sumatra. Band yang digawangi oleh Komeng (gitar), Eza (gitar), Ranyay (gitar), Didi (bass) dan Uwee (drum) ini akan tampil di tiga kota besar yang berada di Tanah Andalas tersebut. Tiga kota yang dimaksud yakni, Jambi (20/2), Palembang (22/2) dan Pekanbaru (25/2).

Rangkaian tur ini adalah cita-cita lama UTBBYS yang belum sempat terealisasi. “Sebetulnya rencana tur ini sudah diobrolkan dari sebelum penggarapan album kedua Quintessential Turmoil, namun dikarenakan beberapa hal, rencana ini terhambat. Akhirnya di tahun 2016 rencana ini baru terealisasi berkat bantuan dari teman-teman di Semiotika Jambi, Rio Falen di Palembang, dan El Kautsar di Pekanbaru,” ujar Komeng, frontman dari UTBBYS dalam rilis pers yang kami terima, Selasa (16/2).

Di Jambi, UTBBYS akan tampil bersama grup instrumental rock asal Jambi, Semiotika, bertempat di Auditorium RRI Telanai Jambi dalam sebuah pesta rilis album perdana Semiotika. Sementara itu di kota Palembang, mereka akan tampil ditemani oleh Semiotika, Time, dan Aksata yang bertempat di Eat Café & Resto. Di kota terakhir, UTBBYS masih ditemani juga oleh Semiotika, dan juga band tuan rumah, Cigarette Wedding, yang mengambil venue di Happy Puppy Pekanbaru.

Dalam tur Sumatra ini, UTBBYS akan dibantu oleh Harry Koi (The Triangle, Diocreatura, Ansaphone, Trou), dikarenakan Uwee, drummer UTBBYS berhalangan hadir karena sakit.

Ditengah scene musik post-rock Sumatra yang sedang berkembang baru-baru ini, UTBBYS mempunyai misi untuk lebih memperkenalkan dan menyebarluaskan musik post-rock, khususnya musik UTBBYS sendiri.

“Bagi kami tur ini merupakan tantangan tersendiri karena ini pertama kalinya kami akan menginjakan kaki di tanah Sumatra dan tampil dihadapan teman-teman disana, semoga akhir tour ini dapat memberikan respon yang positif dan dapat membantu perkembangan skena musik post-rock di Indonesia,” tutup Komeng.

Foto: UTBBYS Docs.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner