Pasukan Babi dari Neraka dipanggil ke Pengadilan Musik!

Pasukan Babi dari Neraka dipanggil ke Pengadilan Musik!

Jumat ini, Down For Life dipanggil untuk menjadi terdakwa dan akan dikupas habis-habisan oleh para perangkat persidangan.

Band ini dibentuk sejak awal tahun 2000. Ketertarikan pada musik cadas menjadi latar belakang munculnya Down For Life di kota Solo, Jawa Tengah. Dengan formasi termutakhir kali ini, yaitu Adjie (vokal), Jojo (bass), Rio (gitar), Isa (gitar) dan Latief (drum), mereka menjadi salah satu band “keras” yang paling diperhitungkan, bahkan di Indonesia. Hampir dua dekade berada di ranah musik independen, Down For Life sudah merilis dua buah album penuh bertitel Simponi Kebisingan Babi Neraka (2007/Belukar Records) dan Himne Perang Akhir Pekan (2013/Sepsis Records). Karya-karya mereka mendapat respon yang positif, terbukti dari terpilihnya album mereka dalam jajaran album terbaik versi beberapa majalah besar tanah air. Selain dari media, mereka juga mendapat apresiasi luar biasa dari para Pasukan Babi Neraka.

Pencapaian terbesar Down For Life diraih di tahun 2018, ketika mereka berhasil terpilih untuk mewakili Indonesia di ajang Wacken Metal Battle Indonesia 2018. Mereka berhasil menyingkirkan lebih dari 300 band dalam negeri dan merebut satu tiket menuju Jerman. Keberhasilan mereka mengantongi suara terbanyak dari juri mengantarkan mereka ke panggung perdana di Eropa, yaitu Wacken Open Air 2018, salah satu festival heavy metal terbesar di dunia. Mereka bertempur di Wacken Metal Battle, Jerman pada tanggal 1 Agustus 2018. Atas nama Indonesia, mereka berjuang melawan 27 negara lain dari seluruh dunia. Agresivitas musik dan kepiawaian mereka dalam menggeber lagu demi lagu mendapatkan sorotan dari metalheads maupun para juri. Down For Life menduduki peringkat 13 dari total 28 band, dan ini merupakan prestasi yang patut dihargai.

Atas segala kerja keras dan pencapaian Down For Life, Pengadilan Musik merasa bahwa mereka perlu untuk dipanggil ke persidangan. Di sini, Down For Life akan dikupas tuntas dan harus mampu membuktikan bahwa mereka memang layak disebut sebagai salah satu band Indonesia “paling berbahaya”. Persidangan ini akan dipimpin oleh seorang hakim, yaitu Man (Jasad). Mereka akan diperkarakan oleh dua jaksa penuntut, yaitu Budi Dalton dan Pidi Baiq. Di sisi yang meringankan, Down For Life akan dibantu oleh dua orang pembela, yaitu Yoga (PHB) dan Ruly Cikapundung. Jalannya persidangan akan dipandu oleh seorang panitera, yaitu Eddi Brokoli.

Persidangan ini dilaksanakan pada tanggal 14 September 2018 di KantinNasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon No. 8A, Bandung. Persidangan ini terbuka untuk umum. Penonton dapat mengakses booking invitation di situs DjarumCoklatDotCom (DCDC) untuk menyaksikan secara langsung. Selain itu, Pengadilan Musik juga dapat disaksikan melalui live streaming yang dapat disaksikan melalui situs DjarumCoklatDotCom (DCDC).

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by DCDC (@dcdc.official) on

BACA JUGA - Hompimpa Kritisi Serangan Personal dengan Single "Ad Hominem"

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner