Padu Padan Kontradiksi Musik, Tradisional dan Modern

Padu Padan Kontradiksi Musik, Tradisional dan Modern

Pembawaan musik tradisional dan modern adalah hal yang berseberangan. Mantra Vutura hadir dan mengkombinasikan itu. Seperti apa hasilnya?

Tristan dan Zaki adalah dua nama di balik Mantra Vutura. Mereka telah bermain musik bersama sejak sekolah dasar dan memang tak terpisahkan. Chemistry mereka sudah melebur, sehingga tercermin jelas dalam permainan musik dalam Mantra Vutura. Grup musik ini berada di bawah naungan Double Deer Records, salah satu label musik elektronik terdepan di Indonesia.

Nama Mantra Vutura mewakili dua hal, yaitu sisi etnis yang diadaptasi dari budaya tradisional (Mantra), dan sisi modern dari musik yang mereka bawakan (Vutura - Future). Tradisional di sini diwakili oleh permainan perkusi dari Zaki, murid dari Adjie Rao, dan modern diwakili oleh permainan musik elektronik dari Tristan, murid dari Adelaide Simbolon, dan anak kedua maestro Indonesia, Addie MS. Mereka mendeskripsikan aliran mereka sebagai house music yang memiliki banyak ruangan-ruangan kecil, di mana di dalamnya terinfluens aliran-aliran lain. Todd Terje, Lindstrom, Kimokal, Artficial merupakan inspirasi untuk Mantra Vutura.

Terbaru dari mereka, sebuah EP dirilis dengan judul Solar Labyrinth. Ini merupakan EP pertama mereka dan menceritakan perjalanan Mantra Vutura, sejak dulu hingga saat ini. Lagu pertama dengan titel "Un Deux Trois", "The Gravitation", "The Dance of Life", "The Creation Part 1" dan "The Creation Part 2" adalah lima materi yang mengisi EP ini. Pendengar akan diajak berpetualang ke beragam nuansa, berawal dari musikalisasi perkenalan tentang Mantra Vutura itu sendiri, lalu mengawal ke dunia mimpi, sampai menggoyangkan badan dengan ketukan yang enerjik.

Sumber Foto: Double Deer Music

BACA JUGA - Memvisualisasikan Perlawanan terhadap Keterpurukan

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner