‘Orgies of Sadism’ : Bukti ‘Kekejaman’ Turbidity

‘Orgies of Sadism’ : Bukti ‘Kekejaman’ Turbidity

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Turbidity

Turbidity masih tetap mengangkat tema-tema yang kental akan pembunuhan sadis, mutilasi, gore dan semacamnya untuk diulas secara kejam dalam balutan lirik yang semakin terkonsep secara rapi

Turbidity adalah salah satu band lawas asal Bandung yang terlahir pada tahun 2008. Band ini merupakan salah satu yang menggaungkan genre slamming brutal death metal di ranah musik underground Indonesia, karena pada saat itu Turbidity tampil dengan kemasan yang berbeda dengan band-band death metal lainnya. Setelah sukses merilis debut album bertajuk Suffering of Human Decapitated pada tahun 2011 lalu hingga berhasil mendapat respon menggila dari para metalhead dan sejumlah kritikus musik. Selanjutnya pada tahun 2016 band ini berhasil melesatkan sebuah demo album. Kini, pada pertengahan tahun 2021 Turbidity kembali memperlihatkan ‘kebengisannya’ dengan memuntahkan album kedua secara penuh bertajuk Orgies of Sadism.

Berada di bawah naungan Brutal Mind, Turbidity memproduksi rilisan terbarunya dalam bentuk kepingan cakram padat, beserta official merchandise lainnya. ‘Keganasan’ seluruh track yang tersaji di album Orgies of Sadism ini semakin menunjukan bagaimana kualitas Turbidity yang berada di level ‘berbahaya’. Jika melihat rekam jejak Turbidity beberapa tahun kebelakang, akan sangat terasa perbedaan dari konsep yang mereka bawakan semenjak bergabungnya Bobby Pamungkas pada vokal dan Ferry Ferdiansyah yang menggawangi instrumen bass. Sang gitaris, Daniel Lesmana, pendiri band ini pun terlihat lebih banyak bereksplorasi dalam menyajikan riff-riff gitarnya yang semakin tajam, ditambah sentuhan groove yang sangat catchy. Album ini sangat ‘ramah’ sekali untuk didengarkan, terutama bagi para pemuja Internal Bleeding hingga Skinless harus siap menerima gempuran dari tiap detil yang disajikan oleh Turbidity.

Sama seperti sebelumnya, Turbidity masih tetap mengangkat tema-tema yang kental akan pembunuhan sadis, mutilasi, gore dan semacamnya untuk diulas secara ‘kejam’ dalam balutan lirik yang semakin terkonsep secara rapi. Kemunculan album Orgies of Sadism ini cukup menjadi obat penawar bagi para metalhead local yang sangat menantikan aksi bringas dari Turbidity selanjutnya. Album ini juga mereka dedikasikan untuk kedua sahabatnya yang telah meninggal, yakni Andy Abang selaku manajer dan Yovie Nur Alam (Head Crew), karena mereka telah menyampaikan pesan sakral bahwa Turbidity harus menyelesaikan album ini.

BACA JUGA - Hegemony Of God Bicarakan Teknologi Modern di Single “Forsaken Realm”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner