“Orasi Pecundang”, Kritik Keras Empat Pemuda Tanggung

“Orasi Pecundang”, Kritik Keras Empat Pemuda Tanggung

Foto dan artwork didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Sebuah band diisi banyak kepala. Tentu saja, perbedaan referensi musik menjadi hal yang lumrah. Dari segala kemungkinan yang dapat terjadi, salah satunya adalah menciptakan "ranting pohon" baru atau katakanlah sub-genre. Jauh dari itu semua, keempat pemuda ini terpantik oleh ucapan: "Nge-Band biar kayak poster di kamar lo!".

Kurang lebih selaras dengan maksud di atas, Resiko Meledak digagas oleh empat remaja asal Jakarta. Transformasi bermula dari seragam putih abu SMA Pangudi Luhur tempat para personil menimba ilmu. Diskusi cukup alot terjadi. Diadakan di sebuah gerai serba ada zaman kiwari bilangan Cipete, dekat studio musik yang biasa mereka gunakan untuk latihan. Menghasilkan kesimpulan bahwa mereka ingin menjadi punkrockers sejati ketimbang politikus. Tujuannya, ingin mengembalikan skena musik di Indonesia lewat jalur punk, mengutip isi siaran persnya, menyebutnya dengan universal punk.

Momen bersejarah terjadi di tanggal 23 September 2019. Disaksikan oleh kawan-kawan remaja lain yang disibukan berlomba fesyen hypebeast meski harus bersilat lidah merengek pada orang tua, guru-guru yang menaruh harap besar kepada mereka agar kelak menjadi anggota dewan, atlet olahraga, atau angkat senjata membela negara, kebenaran dan kebaikan dalam salah satu program di stasiun TV swasta, membanggakan orang tua yang menyaksikan dari balik layar kaca telefiksi. Alih-alih melakukan hal tersebut, keempat personil Resiko Meledak huru-hara memainkan gaung blank generation – menyematkan kepal kiri tinggi-tinggi. Menjadi pemberontak dan sosialis muda. Selang satu minggu kemudian paska aksi panggung pertama mereka, tepat di tanggal 30 September 2019 Resiko Meledak secara resmi merilis single perdana bertajuk “Mercenary Youth”.

Kini, Resiko Meledak kembali lagi dengan merilis single kedua. Jauh sebelum COVID-19 tersebar, mereka terinspirasi dari maraknya demonstrasi yang berujung bentrokan dan kerusuhan sampai beberapa nyawa melayang di beberapa wilayah di Indonesia khususnya yang terjadi di ibukota. Hal itu jadi menjadi pemicu utama Resiko Meledak untuk mengedarkan single yang bertajuk “Orasi Pecundang”.

Berbeda dari single sebelumnya, "Orasi Pecundang" berisi tentang sudut pandang masyarakat yang merasa bahwa demonstrasi-demonstrasi yang kala itu marak terjadi hanyalah sebatas "basa-basi" sebelum terjadinya kerusuhan pada suatu demonstrasi. Digerakkan oleh "pihak-pihak di atas yang sedang berseteru". Jajaran-jajaran otoriter, budak bigot dan parlemen egosentrisme, provisialisme warisan orde sebelumnya menjadi pemicu terjadinya suatu gerakan yang tidak dinginkan. Namun, para oknum-oknum di balik gerakan tersebutlah yang menjadi keresahan bagi masyarakat, sehingga muncul sudut pandang yang berbeda-beda dan memecah belah keutuhan bangsa.

BACA JUGA - Patahkan Stigma Soal Senioritas, Rocket Rockers dan Stand Here Alone Rilis "Maha Benar"

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner