"On A Sailboat Beneath The Sky" dari Gabriela Fernandez; tentang Perjalanan, Rumah dan Pulang

Foto dan artwork didapatkan dari siaran pers. Kredit foto tidak disertakan.

Musisi asal Nusa Tenggara Timur, Gabriela Fernandez kisahkan perjalanan, rumah dan pulang dalam "On A Sailboat Beneath The Sky". Lewat soundscape dan vokal yang menawan, ia mengisahkan cerita personal yang juga menyoroti isu kesehatan mental.

Membahas tentang dampak pandemi pada kehidupan dan keseharian manusia (sialnya) masih jadi topik yang intens dibicarakan. Sudah lebih dari setahun warga Indonesia harus berjuang mempertahankan hidup akibat wabah yang digambarkan begitu mengerikan ini. Saking mengerikannya, kita harus berjarak dalam segala hal demi menghentikan penyebaran. Masa sulit ini tak jarang memberi efek buruk pada kesehatan mental.

Gabriela Fernandez, musisi dan penulis lagu berdarah Flores, Nusa Tenggara Timur menyoroti dampak pandemi dan kaitannya dengan kesehatan mental, untuk orang pada umumnya dan bagi dirinya sendiri. Lewat single kelimanya, "On A Sailboat Beneath The Sky", ia bercerita tentang perjalanan diri, tentang rumah dan pulang pada setiap diri masing-masing. Ia juga menuangkan pengalamannya dalam lagu ini, dengan harap mereka yang mendengarkan dan mungkin mengalami hal yang sama bisa tersentuh hati dan jiwanya.

"On A Sailboat Beneath The Sky" adalah lagu yang dibangun dengan beragam soundscape guna membangun kisah yang terkandung. Bersama beberapa musisi yang telah lama menemani Gabriela berkaryaSetyawan Agung Nugroho pada cello, Yulius Andar Prabowo pada drum, Samuel Pardosi pada bas dan Ahmad Mursid pada terompetmereka menyajikan lagu ini dengan menginterpretasikan instrumen pada objek tertentu. Misalnya saja, gesekan cello yang menggambarkan suara paus hingga suara terompet yang menggambarkan suara kapal yang berangkat. Ditambah suara laut untuk makin membangun suasana, semua itu menjadi simbol dari perjalanan.

"Tujuan dari sebuah perjalanan adalah pulang," mungkin kalimat ini sesuai dengan apa yang coba disampaikan Gabriela, di mana lagu ini tak hanya tentang perjalanan, tapi juga tentang pulang. Daerah Timur sebagai daerah asal dan tempat pulangnya ia jadikan sumber inspirasi, ditunjukan dengan simbol suara paus yang diburu di perairan Lembata, Nusa Tenggara Timur. Juga, lagu ini berangkat ketika ia berdialog dengan alam tempat kelahirannya ketika menatap garis horizon yang amat luas: "Apakah yang disebut "sampai", "usai", "selesai", "pulang"?".

Gabriela Fernandez yang juga seorang visual artist memadukan lagunya dengan seni lukis dan psikologi dalam artwork yang ia buat sendiri. Artwork ini merupakan lukisan gambarannya yang dipamerkan dengan dipadu kolase digital. Masih tentang visual, lagu ini dirilis pada 7 April 2021 bersamaan dengan digelarnya pameran tunggal berjudul "Sailing, Home", menghadirkan lukisan-lukisan Gabriela hasil olahan emosi yang ia rasakan. Judul pamerannya selaras dengan lagu tersebut, juga masih terkait dengan isu kesehatan mental.

"On A Sailboat Beneath The Sky" digarap Gabriela bersama Rhesa Aditya sebagai co-producer. Sosok ini juga mengeksekusi bagian mixing dan mastering. Lagu ini dipublikasikan di bawah naungan Believe dan DeMajors. Dalam waktu dekat, ia juga akan merilis lagu ini dalam format video musik.

BACA JUGA - Ada Pesan Tersirat Dibalik “Insomnia” Milik Gabriela Fernandez

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner