Omnipotence Paradox, Suguhan Album Perdana Dari Eternal Desolator

Omnipotence Paradox, Suguhan Album Perdana Dari Eternal Desolator

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Eternal Desolator

Omnipotence Paradox menurut mereka didasarkan pada tema besar tentang kemahakuasaan seorang pembunuh dari segi spiritual.

Satu dari sekian banyak band dari Purwokerto, ada yang muncul ke permukaan bernama Eternal Desolator. Sebuah kolektif musik yang menjadikan musik deathcore sebagai identitas karyanya. Berdiri sejak tahun 2015, band ini cukup produktif dalam melahirkan karya. Dua single mereka keluarkan di awal tahun 2019, “Homicidal Epilogue” dan “Slaughter Extermination”, hingga hal tersebut berbuah manis, ketika akhirnya mereka membuktikan komitmen bermusiknya dengan merilis sebuah album penuh perdananya pada pertengahan tahun ini.

Dipilih menjadi judul album perdananya ini, Omnipotence Paradox menjadi kombinasi kata menarik bagi Eternal Desolator, dimana judul album ini menurut mereka didasarkan pada tema besar tentang kemahakuasaan seorang pembunuh dari segi spiritual, sehingga isi materi 10 lagu dengan 3 lagu remake yang tertuang dalam album ini bercerita seputar pembunuhan, pembantaian, serta genosida.

Band yang terdiri dari Faisal pada vokal, Acong dan Aji pada gitar, Bangkit pada bass, serta Robi pada drum ini merekam Omnipotence Paradox sejak September 2018, dan direkam secara mandiri (kecuali drum di Rocket Studio). Menurut mereka tantangan terbesar dalam proses pengerjaan album ini adalah chemistry yang juga harus dibangun, karena keempat personelnya, kecuali Faisal, baru bergabung pada Agustus 2018, dan baru satu kali naik panggung.

Diakui oleh mereka jika Chemistry yang baru terbangun ini berimbas pada proses kreatif yang sempat terhenti karena mereka keukeuh untuk mengibarkan bendera deathcore. Selain hal tersebut, menurut mereka tidak ada kendala berarti dari segi teknis bermusik, kecuali keterlambatan produksi CD yang tidak sesuai target, sehingga niat untuk didistribusikan pada gelaran Record Store Day Purwokerto harus diurungkan. Berdiri di bawah bendera sendiri Medusa Records yang dibantu Heartcorner Records, Omnipotence Paradox sudah siap dinikmati baik secara fisik maupun digital.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by ETERNAL DESOLATOR (@etrnldsltr) on

BACA JUGA - IXIA Merilis "Dead by Daylight" Sebagai Pembuka Album Perdananya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner