Nostalgia ke Era Jazz Klasik bersama Selat Malaka

Unit musik yang satu ini mengajak kita lintas generasi ke era tahun-tahunnya jazz klasik sedang merajai ranah musik dunia.

Selat Malaka merupakan band asal Kota Medan yang terbentuk pada awal tahun 2014. Band ini diperkuat oleh formasi Albert Simanungkalit (vokal), Leo Sihombing (gitar), Jose Ludofikus (drum), dan Ary Andri (bass). Band ini menawarkan permainan musik yang mengantarkan kita untuk mengulang masa lalu. Selat Malaka memainkan musik bergaya kontemporer dan klasik jazz macam Frank Sinatra, Ella Fritzgerald, Chet Baker, BB King, Lester Young, dan Jim Hall.

Mendengarkan Selat Malaka layaknya bernostalgia ke masa lampau. Dari materi musik yang mereka tawarkan, mereka merilis sebuah single berdurasi hampir lima menit dengan tajuk “Haru Biru”. Selat Malaka menggandeng Don't Fade Away Records untuk peluncuran single ini. Nantinya, "Haru Biru" akan menjadi salah satu materi yang mengisi album yang akan segera mereka rilis.

"Haru Biru" ditulis oleh Leo Sihombing. Ada gaya yang berbeda pada single ini, jika dibandingkan dengan single mereka terdahulu. Ini adalah citra baru yang lebih segar dari Selat Malaka. Pandu Fathoni, yang merupakan personil MORFEM, The Adams, The PORNO, dan ZUFF dipercaya untuk meracik “Haru Biru” lewat proses mixing dan mastering. Dalam ranah visual, ilustrasi muka dihasilkan oleh tangan Leo Sihombing dan Yerikho Naektua yang menata layout dan mengarahkan ilustrasinya.

"Haru Biru" disuguhkan dengan meriah, dibalut petikan gitar dan bass yang menyuarakan nada-nada “magis” namun terdengar harmonis, dengan pukulan drum yang menghentak dan menggema. “Haru Biru” sendiri bercerita tentang sebuah kepasrahan dalam optimisme. Maksudnya adalah ada hal yang harus terjadi tanpa bisa diubah di dunia ini, tetapi jangan sampai berhenti untuk bahagia.