NEAT: Mencoba Berisik, Menjadi Eksentrik, dan Tak Waras

Konon pengertian berisik, eksentrik, dan tak waras, berada dalam konteks yang negatif. Siapa yang mau dibuat bising? Siapa yang sungkan mencolok? Lantas, siapa pula yang berharap menjadi tak waras? Tapi tunggu dulu, bagaimana jika hal tersebut dibingkai menjadi sebuah harmonisasi yang kreatif dan nagih? Jawabannya adalah NEAT (Noisy, Eccentric, And Twisted-RED), band penganut genre hard rock/funk rock asal Bandung.

Beranggotakan Rayhan Murtaza (gitar lead, keyboard, synthesizer), Arbi Wardani (drum), Hari Baku Pangestu (gitar rhythm), Ziljian Qisti (vokal) dan Raexsyaf Arrahman (bass), mereka mulai bersekutu pada Oktober 2013 dengan batu loncatan yakni mengusung aliran jazz fusion. Seiring berjalannya waktu, pada Januari 2014, mereka berpindah genre ke rock karena ingin memperkenalkan lagu-lagu sendiri dengan semangat musikalitas yang bisa dicerna masyarakat luas khususnya penggemar musik pop dan rock.

Seiring dengan kembang tumbuhnya NEAT, ada pula kabar baik yang ‘kan segera menghampiri maniak progresif. Apa itu? Pada bulan Januari nanti, mereka akan merilis EP pertama di bawah label buatan mereka sendiri, Sudden Movement Records, dengan titel “Notre Lutte” dari bahasa Prancis yang artinya ‘perjuangan kita’. Mini album tersebut juga akan tersedia di iTunes. Bagi yang menjadikan Deep Purple, Queen, Yes, Genesis, King Crimson dan Rush sebagai pedoman hidup, maka NEAT disinyalir adalah peranakan terselubung dari keenam grup band raksasa tersebut. Psikadelia dan bumbu-bumbu kebisingannya, bisa kita tunggu nanti selepas “Notre Lutte” muncul ke permukaan di awal tahun 2015 mendatang. Stunning!