Mustache and Beard, Karya dari Grup Ini Memang Layak Ditunggu

Mustache and Beard, Karya dari Grup Ini Memang Layak Ditunggu

Foto didapatkan dari rilisan pers Mustache and Beard

Sekali lagi, Mustache and Beard selamat dari predikat roman picisan lewat "Batas Mimpi".

"Apa yang terjadi ketika sebuah janji, sebuah mimpi bersama, terbatasi hati dan emosi beradu dalam keraguan pikiran, ketika kau tak lagi sejalan, ketika dia tak lagi satu tujuan? 
Mengarungi bahtera kehidupan bersama sahabat, kekasih, dan teman mungkin takkan selalu sejalan hingga akhir hayat. Namun, perlu diingat bahwa mereka semua, baik yang masih bersama dan sudah tidak, adalah bagian penting dari perjalanan kalian menjadi manusia seutuhnya.
Sungguh, tak ada batas dalam bermimpi, kecuali ego manusia dan suratan takdir Tuhan."

- Mustache and Beard

Tema cinta memang tema yang mudah ditemukan dalam materi yang diangkat oleh grup musik Indonesia. Karenanya, tidak jarang ketika lagu dengan tema yang diangkat sejuta band ini berakhir di pembahasan yang monoton, juga dengan bahasa yang membosankan. Menggambarkan sesuatu yang indah terutama berkaitan dengan cinta sesungguhnya perlu usaha, menggabungkan antara luapan emosi dari dalam hati juga dengan struktur kata yang menjadi jatah otak untuk meramunya. Dari seluruh kesulitan yang sebenarnya dihadapi band-band melankolis, Mustache and Beard adalah salah satu yang berhasil mengangkat tema dan nada-nada bernafaskan cinta dengan menarik dan tidak pasaran.


Artwork "Batas Mimpi"

Sejak album Manusiaku Manusiamu Manusianya yang dirilis pada tahun 2016 silam, band asal Bandung ini kembali hadir di awal tahun 2018. Membawakan sebuah karya berjudul “Batas Mimpi”, lagu ini dicanangkan sebagai materi teranyar yang menjadi titik pendewasaan musik dari mereka. “Batas Mimpi” mengandung komposisi musik dan konten yang berbeda dengan materi mereka sebelumnya, juga dengan penambahan instrumen yang belum pernah dipakai. Tak hanya itu, di materi ini Mustache and Beard berkolaborasi dengan seorang musisi berbakat asal Malaysia, vokalis dari band Hujan, Noh Salleh. Ini adalah kali pertama Mustache and Beard berkolaborasi dengan musisi lintas negara.


Noh Salleh (Foto didapatkan dari rilisan pers Mustache and Beard)

Sekali lagi, Afif (vokal, flute, akordeon), Febryan (gitar, vokal latar), Ari (bass, vokal latar), Adri (trompet, alto horn, synthesizer), dan Nagib (drum) menawarkan satu padu padan musik yang tidak kita temukan di banyak band hari ini. Mustache and Beard memberikan sesuatu yang ciamik, berbeda, dan mereka kembali berhasil menyelamatkan diri dari predikat roman picisan. Pemilihan kata dan nada dilakukan dengan cerdas, dan mereka masih mampu mempertahankan karakternya.

BACA JUGA - Antara Hardcore dan Alternative Rock Pada Karya Kidsway

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner