Merayakan Bulan Rachun, Titik Terendah Hidup dan Maju Terus

Merayakan Bulan Rachun, Titik Terendah Hidup dan Maju Terus

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Rachun

Selain video musik, Rachun juga merilis versi lain dari lagu “Terminasi” dengan judul “Terminasi Kosmik” berkolaborasi dengan Cosmicburp, rapper muda asal Semarang yang baru saja merilis album penuhnya bulan Juli lalu.

Bulan Agustus 2020 lalu, trio rock Rachun menginjak usia yang ke-11. Perjalanan umur personil bersamaan dengan segala proses di dalamnya dan usaha mereka selama inilah yang memantik persinggungan dengan lagu “Terminasi” dari Rachun.

Berkisah tentang titik terendah dalam hidup, ketika kerja keras dan perjuangan dirasa begitu maksimal namun berbanding terbalik dengan kenyataan, memilih bertahan karena percaya bahwa mimpi akan datang lebih cepat atau pun terlambat. Tapi, tetap yakin akan tercapai. Seperti kata Rachun, “Semoga ada rumah untuk bersinggah | Melepas lelah nikmati jerih payah.”

Untuk merayakannya, Rachun ingin berbagi energi dengan semua kawan-kawan yang telah mendengarkan, menonton, dan menikmati musik Rachun selama ini. Pada masa pandemi yang tak berkesudahan ini, sosial media akhirnya menjadi satu-satunya medium atau media paling aman untuk bersilaturahmi. Video nostalgia dari segenap teman-teman terdekat yang mengenal Rachun sejak dini, doa dan harapan untuk masa depan, serta sedikit cerita titik terendah atau titik balik teman-teman telah dikompilasikan dan dirilis setiap hari Jumat sejak awal Agustus ini pada akun instagram @rachunmusik.

Perayaan bulan Rachun lalu ditutup dengan 2 rilisan spesial. Pertama, video musik lagu “Terminasi” melalui Youtube Rachun pada tanggal 26 Agustus 2020 lalu. Menampilkan penampilan Rachun dalam satu ruangan dengan memperlihatkan perkembangan Rachun dari masa ke masa.

Selain video musik, Rachun juga merilis versi lain dari lagu “Terminasi” dengan judul “Terminasi Kosmik” berkolaborasi dengan Cosmicburp, rapper muda asal Semarang yang baru saja merilis album penuhnya (Pusara Pustaka: Antologi Doa dan Kutukan) bulan Juli lalu. “Albumnya dan lirik-liriknya seru, jadi kepikiran buat ajak kolaborasi, bilang ke Awa (manajer Rachun) buat tanyain mau apa ngga, ternyata mau, yaudah gas deh” ungkap Yudhis menjelaskan kenapa mengajak Cosmicburp menjadi kolaborator pada track ini. Lirik Cosmicburp yang dikemas menjadi rap yang super cepat mempertegas pesan untuk tetap bertahan dan maju saat mulai lelah dalam berusaha keras.

Bagi Luthfi Adianto, sosok pria dibalik Cosmicburp, “Terminasi” juga menggambarkan titik terendah yang pernah dirasakan olehnya sejauh ini, “TITIK TERENDAHKU YA... kaya tiba2 waktu cabut dari kampus terus, fuck, gadapet duit dari ortu, dan belum bekerja, jadi gimana caranya aku bisa mengirit banyak hal, as in porsi makan dikecilin, terus berusaha bikin-bikin lagu terus dan alhamdulillah sekarang udah lumayan seengganya bisa jajan barang sedikit”, ujarnya.

Bagian unik selain merilis lagu “Terminasi Kosmik”, Rachun mengikutsertakan 4 versi lain lagu “Terminasi” dan menghilangkan satu (1) instrumen pada setiap tracknya. Jadi, pendengarnya bisa menikmati lagu Terminasi tanpa vokal (instrumental), tanpa drum, tanpa gitar, dan tanpa bass. 

BACA JUGA - Texpack yang Mencoba Berani Dengan EP Courageous

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner