Menyimak Kalimantan Dari Rima yang Dibuat FVRQAN

Menyimak Kalimantan Dari Rima yang Dibuat FVRQAN

Sumber foto : Press release FVRQAN

Gelora api aktivisme FVRQAN sebagai mahasiswa di kota pelajar makin terasah, sehingga musisi asal Kalimantan ini bisa menghasilkan karya-karya yang punya daya ledak luar biasa.

FVRQAN, sebuah nama yang dikhususkan untuk proyek musiknya, adalah seorang mahasiswa asal Kalimantan Barat yang merantau untuk kuliah di Yogyakarta. Seorang yang masih muda, tertarik dengan filosofi, memiliki amarah pada dunia, dan seorang rapper yang memiliki gaya rappin merapalkan kata-kata dengan sangat rapat. Ciri lainnya adalah beat yang bernuansa gelap dan juga lirik (ditambah puisi) yang bermuatan sosial politik.

Pengalamannya berhadapan dengan kenyataan yang terjadi di tanah Kalimantan makin terasah kala dia bertemu dengan gelora api aktivisme mahasiswa di kota pelajar, sehingga menghasilkan karya-karya yang punya daya ledak luar biasa, seperti apa yang dia rangkum dalam album berjudul ANTIPATI. Sebuah album yang juga berisikan seniman-seniman Kalimantan lainnya yang dia jumpai di Yogyakarta, seperti Yasir Dayak, Ivo Trias J, dan WAYnd, yang menyumbangkan kreativitas hampir di seluruh lagu di album ini.

Kehadiran seniman tamu tersebut tidak hanya menghasilkan sebuah gerombolan yang disatukan oleh identitas “anak Kalimantan” saja, tapi juga turut menambah nuansa satir dan amarah yang hadir melalui lagu-lagu seperti “Borneo Punah”, “Antipati”, dan “Manuskrip Belantara”.

Dengan lagu-lagu yang penuh dengan daya ledak luar biasa serta lirik-lirik tajam dari musisi asal Kalimantan ini, album ANTIPATI jadi satu hal yang menarik untuk disimak, terlebih dengan ketajaman lagu yang FVRQAN buat, pendengar akan tergerak untuk mencari tahu mengenai Kalimantan, dan bagaimana pulau ketiga terbesar di dunia ini terus rapuh menghadapi ancaman penghancuran.

BACA JUGA - .Feast Siap Berceloteh Panjang Dalam Single Ketiga Mereka

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner