Menyadari Krisis di Usia Seperempat Abad bersama Lons

Menyadari Krisis di Usia Seperempat Abad bersama Lons

Realita kehidupan memang tak selalu berjalan sesuai dengan yang kita kehendaki. Tapi, hidup memang harus tetap dijalani, mau tidak mau, suka tidak suka.

Lons adalah band asal Malang yang sejak Desember 2015 lalu mencoba membentuk dirinya. Band ini diprakarsai oleh Bayu (drum), Alvin (gitar), Dewa (bass), dan Dino (gitar). Baru-baru ini, mereka membagikan demo kaset pertama bertajuk Curriculum Vitae. Materi ini berangkat dari kesadaran tentang keadaan di usia seperempat abad yang menyetubuhi setiap manusia, dan lalu keadaan itu memaksa diri masing-masing untuk "menjual" dirinya demi menghadapi realita yang belum tentu ideal.

Maksudnya adalah ada fase yang dianggap "wajib" untuk kehidupan, terutama di Indonesia, seperti di umur seperempat abad ini mayoritas orang berusaha untuk melamar pekerjaan, menyusun Curriculum Vitae (riwayat hidup) yang sesuai kriteria, portofolio, menjadi pegawai, memutus pertemanan, konstan, bahkan tersesak di antara kebanyakan orang.

BACA JUGA - Ada Cara Menarik untuk Mendefinisikan "Gila" melalui Nada

Curriculum Vitae ini mencoba menjadi refleksi akan fenomena itu, dengan sedikit merekam sekuens ruang dan waktu yang diwakilkan dalam empat buah lagu, yaitu "Mythomani", "Catharsis", "In-Between" dan "Ante Meridiem (Void)".

Haluan musik pop dipilih oleh Lons. Tidak hanya sebagai wadah penyalur musik yang mereka pilih, aliran ini juga dipilih karena mereka sedang menonjolkan personifikasi tentang generasi millenial individu kini, yang pada dasarnya berlomba menjadikan dirinya populer di dunia maya, tapi tidak dikenal oleh orang-orang sekitar yang benar-benar bersentuhan di dunia nyata. EP ini bisa dinikmati melalui kanal Bandcamp Gerpfast Kolektif.

Foto: Dokumentasi Pribadi Lons

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner