Menuju Album Baru di 2020, Down For Life Lepas Single

Menuju Album Baru di 2020, Down For Life Lepas Single "Mantra Bentala"

Foto didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Dua tahun dari rilisan terakhir, Down For Life kini hadir dengan amunisi baru. Grup metalcore asal Solo ini lepaskan "Mantra Bentala", sebuah single penanda akan segera hadirnya album terbaru sekaligus menjadi kado Natal untuk Pasukan Babi Neraka.

Dua tahun pasca merilis album mini Menantang Langit dalam rupa piringan hitam 7 inci, mesin perang dari Solo: Down For Life kembali dengan karya terbaru. Tahun 2020 dicanangkan menjadi waktu untuk Stephanus Adjie (vokal), Isa Mahendrajati (gitar), Rio Baskara (gitar), Mattheus Aditirtono (bas) dan Abdul Latief (drum) merilis album teranyar bersama Blackandje Records. Sebelum luncuran album, mereka mempersembahkan sebuah kado Natal bertajuk "Mantra Bentala".

Tepat di harinya umat Kristiani merayakan kelahiran Yesus Kristus, Down For Life melepas "Mantra Bentala" dalam bentuk video lirik. Visualisasinya digarap oleh Aditya Alamsyah a.k.a Pepeng dan Erik Setiawan Bhulut. Keduanya mengumpulkan footage dari penampilan Down For Life kurun waktu 2016-2019 dari tangkapan Tebby Wibowo, Iwan Siregar, Tossa Rahardiyan, Chandra Bedjo dan Anggula.

Tentang proses pembuatan "Mantra Bentala", lagu ini direkam pada bulan Oktober hingga Desember 2019 oleh Adria Sarvinto di Dark Tones Studio, Jakarta Timur, masih milik Blackandje Records. Mitra Ananda Rizki dari Blackandje Records dipercaya menjadi eksekutif produser, sementara Adria Sarvianto dan sang vokalis, Stephanus Adjie menjadi produser untuk "Mantra Bentala". Mixing-editing dilaksanakan Adria di 31db Studio, Tebet dengan melibatkan Yossy Suherman, sementara mastering oleh Benito Siahaan di Mogmog Studio, Jakarta.

Aransemen dasar "Mantra Bentala" dibuat oleh Isa Mahendrajati, sebelum akhirnya dikembangkan bersama ketika mereka berlatih. Perbedaan domisilli antar personil membuat proses perkenalan "Mantra Bentala" dimulai dari aplikasi rekaman yang dikirim untuk dipelajari masing-masing, diisi liriknya oleh Adjie, lalu langsung digarap saat masuk studio. Ada keterlibatan Mattheus, I Gede Oka Wibawa, Marungkup Tua Hutahuruk (Mossak), Adjie dan Adria dalam pengisian suara latar.

Lirik yang diangkat dalam "Mantra Bentala" terinspirasi dari kondisi sosial politik yang dikemas dalam balutan kosakata spiritual. "Mantra" berarti doa dan "Bentala" dalam bahasa Jawa berarti bumi atau tanah. Diceritakan dalam siaran pers, dalam ajaran Kejawen, Bentala digambarkan dalam warna hitam yang sering menggambarkan sifat keserakahan dan keburukan manusia. Hal ini yang kemudian dianalogikan pada kondisi sosial-politik negeri kita saat ini.

BACA JUGA - D'Ark Legal Society Rilis "Delusional"; Apik Tak Selalu Harus Rumit

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner