Menjelang Akhir Tahun 2018, Danilla Akan Disidang di Pengadilan Musik

Menjelang Akhir Tahun 2018, Danilla Akan Disidang di Pengadilan Musik

Pengadilan Musik edisi ke-28 menghadirkan Danilla untuk mempertanggung jawabkan karya-karya yang sudah dihasilkan, pada 29 Desember 2018 di Kantin Nasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon No. 8A, Bandung.

Danilla Jelita Poetri Riyadi atau publik lebih mengenalnya dengan nama Danilla Riyadi, seseorang yang mempunyai ketertarikan berlebih dengan musik, hingga akhirnya hasratnya menyanyi dan bermusik mempertemukan Danilla dengan Lafa Pratomo pada awal tahun 2012. Kolaborasi keduanya membuahkan banyak ide musikal, dimana Lafa menjadi produsernya. Hal tersebut melahirkan sebuah single berjudul “Buaian” pada tahun 2014, dibawah naungan label Orion Records dan Demajors.

Danilla meneruskan perjalanan bermusiknya dengan merilis album pertamanya, tak berselang lama setelah merilis single “Buaian”. Album yang berjudul Telisik tersebut melahirkan beberapa single seperti "Berdistraksi", "Ada Di Sana", serta "Reste Avec Moi" yang merupakan lagu gubahan dari ibunda Danilla, yang juga merupakan penyanyi jazz dan penulis lagu Indonesia, Ika Ratih Poespa. Pencapaian Danilla di album Telisik membawa namanya menjadi penyanyi yang diperhitungkan di Indonesia, dengan karakter suaranya yang khas dan membuat pendengarnya merasakan rasa nyaman dan damai.

Tidak ingin berhenti di album Telisik saja, Danilla kembali melahirkan album barunya pada tahun 2017 berjudul Lintasan Waktu. Menariknya, di album keduanya ini Danilla berperan langsung sebagai produser bersama Lafa Pratomo dan Aldi Nada Permana dari Ruang waktu Lab, bersama sejumlah musisi seperti Dimas Pradipta, Edward Manurung, Christ Stanley, Gallang Perdhana (Sarasvati), Petrus Bayu Prabowo (Mondo Gascaro, The Monophones), dan Rd. Moch Sigit Agung Pramudita (Tigapagi), yang turut memberikan kontribusi dalam Lintasan Waktu.

Segala hal yang berhubungan dengan idealisme, konsistensi dan kematangan musikalitas Danilla di ranah musik Indonesia pada akhirnya menjadi dasar Pengadilan Musik edisi ke-28 menghadirkan Danilla untuk diuji ketahanannya dalam mempertanggung jawabkan karya-karya yang sudah dihasilkan. Pengadilan Musik adalah salah satu program dari DjarumCoklatDotCom (DCDC) yang secara rutin mengundang dan mengkaji materi-materi terbaru dari band maupun solois independen tanah air yang aktif dalam membuat karya. Lewat program ini, mereka akan menyandang predikat sebagai Terdakwa, dan harus menghadapi berbagai tuntutan yang dilontarkan oleh Jaksa Penuntut. Jika berhasil berbicara atas nama karya, Danilla akan bebas dari tuntutan dan materinya, terutama “Dari Sebuah Mimpi Buruk” akan dinyatakan layak untuk dikonsumsi oleh publik.

Danilla akan diadili di Pengadilan Musik pada 29 Desember 2018 di Kantin Nasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon No. 8A, Bandung. Ia akan diadili oleh dua Jaksa Penuntut, yaitu Budi Dalton dan Pidi Baiq. Kursi Pembela akan ditempati oleh Yoga (PHB) dan Ruly Cikapundung. Pengadilan akan dipimpin oleh seorang Hakim yaitu Man (Jasad) dan jalannya persidangan akan diatur oleh Eddi Brokoli sebagai Panitera.

Pengadilan Musik dapat disaksikan secara langsung dengan melakukan booking passport atau melalui live streaming. Kedua fasilitas untuk menyaksikan Pengadilan Musik tersebut dapat diakses melalui situs DjarumCoklat Dot Com (DCDC).

BACA JUGA - Tugas Besar Menanti Bottlesmoker Setelah Kembali dari Quest Fest, Vietnam!

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner