Menikmati Nuansa Binaural dalam Album 'Transcendental' dari Sirati Dharma

Menikmati Nuansa Binaural dalam Album 'Transcendental' dari Sirati Dharma

Foto dan artwork didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Ini adalah album yang harus didengarkan dengan penuh kehati-hatian. Album 'Transcendental' dari Sirati Dharma berkaitan langsung dengan kondisi mental, yang jika didengarkan sembarangan bisa menjadi bumerang untuk pendengarnya.

Berjeda tiga tahun dari rilisan terakhir, akhirnya Sirati Dharma kembali merilis karya baru dalam bentuk album. Mengangkat tajuk Transcendental, album ini berhasil dirampungkan Sirati Dharma dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan sang front-liner, Pandji Dharma membutuhkan waktu yang cukup panjang demi menghasilkan sensasi pengalaman binaural yang gila dan jarang dilakukan oleh band-band tanah air.

Transcendental adalah sebuah album berisi sembilan nomor yang dirilis pada 17 Juli 2020 oleh Pandji Dharma (gitar, vokal, synth), Vareza Mirza (gitar) dan Christoporus 'Doys' Prasetyo (bas). Konsep musik yang mereka angkat dalam album ini berkaitan langsung dengan kesehatan mental pendengarnya. Jika biasanya musisi atau band menciptakan lagu dengan tujuan self healing, Sirati Dharma justru hadir membawa sensasi suara binaural yang memiliki konsep menerima kondisi diri, yang jika tidak hati-hati malah bisa memunculkan mental illness. Untuk itu, mereka menyarankan agar mendengarkan album Transcendental secara utuh dan berurutan, dari track satu hingga sembilan.

Album ini dibuka oleh kemegahan "Into The Sun" yang juga merupakan single terakhir yang mereka rilis sebelum akhirnya merilis Transcendental. Selanjutnya, mereka memperdengarkan "Black Pond" yang mana permainan gitarnya dimainkan oleh Rey Marshall (Kelompok Penerbang Roket). Di nomor ketiga, ada track berjudul "Wasted" yang jadi kesukaan beberapa seniman yang berkesempatan menikmati sensasi album tersebut.

Di rentetan ke-empat ada "Watery Eyes (Let t Be)" yang merupakan salah satu nomor andalan di album tersebut. Di track kelima, hadir "Worm Hole" yang cukup enerjik. Dilanjutkan dengan "Inside" yang melibatkan Viki Vikranta (Kelompok Penerbang Roket) di sesi drum, juga sesi synthesizer di lagu selanjutnya yang berjudul "Sonar Echoes".

Lagu paling berbahaya dinobatkan pada track nomor delapan: "Reality Bites". Meski hanya terdiri dari gitar akustik dan vokal, lagu ini mampu menghipnotis pendengarnya. Untuk itu, mereka memberi catatan: jangan didengarkan sendirian. Di nomor penutup adalah "End of Cycle" yang diciptakan persis sebelum masuk ke tahun 2020.

BACA JUGA - Nyaman Menulis Dengan Bahasa Inggris, Sirati Dharma Rilis ‘’Into The Sun’’

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner