Menempuh Jalur Magis Lalu “Tersesat Di Bukit Tengkorak” Dari The Makmoors

Menempuh Jalur Magis Lalu “Tersesat Di Bukit Tengkorak” Dari The Makmoors

Sumber foto : Diambil dari siaran pers The Makmoors

Beredarnya single “Tersesat Di Bukit Tengkorak”, sekaligus menjadi penanda bagi The Makmoors untuk berbicara lebih banyak ke permukaan bersama deretan karya mereka selanjutnya

Ditengah menyeruaknya serba-serbi geliat musik arus utama, juga berbanding lurus dengan produktivitas yang disertai spirit bermusik teman-teman musisi/band di lini musik independen. Pasalnya, hal ini ditandai dengan berbagai rilisan segar yang kian berdatangan silih berganti dari setiap sudut tempat, tentu ini menjadi catatan penting yang akan mencapai titik balik kembali bergeliatnya ranah musik di tanah air. Pemberitahuan penting perkara yang disebutkan tadi juga datang mengisi kotak surel kami, tertulis The Makmoors sebagai pengirim.

The Makmoors, membuka awal tahun dengan melepas single teranyarnya yang bertajuk “Tersesat Di Bukit Tengkorak”. Kali ini The Makmoors hadir dengan warna baru, lengkap dengan kualitas musik yang semakin menonjol menjadi menu utama yang akan mereka coba tawarkan. “Tersesat Di Bukit Tengkorak” sendiri berkisah tentang balada seorang manusia yang ingin mencari kemudahan hidup dengan menempuh jalur magis dan berakhir dengan kesulitan lainnya. Pemilihan diksi yang sederhana dan sedikit menyeleweng dari logika menambah kesan ‘antik’ lagu ini. Secara musikal lagu ini mengusung nuansa petualangan yang dibumbui beberapa selipan scale dorian untuk memperkuat nuansa bertualang, kemudian bersanding dengan beberapa ritmis yang khas menjadi sajian musik yang terdengar ‘kece’.

Seiring beredarnya single “Tersesat Di Bukit Tengkorak”, sekaligus akan menjadi penanda bagi band yang sebenarnya sudah lama terbentuk sejak tahun 2010 ini dengan nama Insyaallah Makmur, sebelumnya. Dan kini, di usia yang menginjak ke-13 tahun bermusik, mereka hadir menunjukkan eksistensinya untuk kembali memperkenalkan dan berbicara lebih banyak ke permukaan bersama deretan karya mereka selanjutnya. Terbentuk di Tanjungsari, Jawa Barat kini The Makmoors diisi dengan formasi Ben (vokal), Ganjar (bass), Obirek (drum), Mo-o (gitar), Syam (gitar) serta Bagus (back vokal). Keenam anggota ini bersepakat untuk mengusung genre ska punk yang dibangun atas kesamaan referensi musik dari masing-masing personil. Nama-nama seperti Rancid, The Special, Bad Manners, Desmon Deker, Tim Amstrong, “Time Bomb”, The Interrupters banyak menginspirasi gaya bermusik The Makmoors.

‘Sekumpulan orang yang kurang hiburan’, menggaris bawahi pernyataan mereka yang dikutip itu sepertinya dapat ditarik kesimpulan bahwa musik bagi mereka adalah sekedar wahana untuk bersenang-senang. Namun nyatanya lebih dari itu, musik telah membawa mereka berjalan lebih jauh, dari mulai Insyaallah Makmur hingga berganti nama menjadi The Makmoors pada tahun 2021. Rekam jejak karya musik mereka pernah tercatat terlibat pada proyek album kompilasi yang bertajuk Thank’s To Metronome dengan lagu-lagu hits diantaranya “Naek Munding”, “Sadia Lotek”, dan “Hayang Dahar Jeung Daging Hayam”. Karya terbaru dari The Makmoors yang bertajuk “Tersesat Di Bukit Tengkorak” ini sudah beredar secara digital dan dapat disimak di berbagai layanan pemutar musik online pada umumnya.

 

BACA JUGA - “Metamorfosa” : Sajian Kontemplatif Rabu di tengah Keterpurukan

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner