Menara Perasaan yang Sentimental di Posko Mudik Telagasari, Karawang

Menara Perasaan yang Sentimental di Posko Mudik Telagasari, Karawang

Karawang merupakan salah satu titik yang ramai dilalui pemudik di jalur utara Pulau Jawa. Ya.. namanya juga jalur mudik, pastinya nggak jauh-jauh dari macet akibat penumpukan kendaraan bermotor. Kondisi macet-macetan plus perjalanan yang sering kali panjang menuju kampung halaman itu biasanya lumayan menguras waktu, energi, dan perasaan para pemudik. Oleh karena itu, sebagai wujud aksi simpatik pada orang-orang yang berjuang menemui keluarganya untuk merayakan Idul Fitri bersama, Menara Perasaan dari Djarum Coklat Filter turut hadir pada Minggu (3/7) di Posko Mudik Kecamatan Telagasari Kabupaten Karawang.

Istirahat sambil ngegames di Menara Perasaan? Bisa banget!
Di Menara Perasaan, tentu ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan pemudik. Salah satunya yang paling diminati di Posko Mudik Kecamatan Telagasari ini adalah DCDC Virtual Grind—sebuah permainan skateboard menggunakan papan luncur virtual. Buat orang-orang yang baru pertama kali nyobain permainan ini, ekspresinya sering di luar dugaan. Ada yang kaget karena ngerasa terbang, ada yang takut jatuh dan berusaha nyari-nyari pegangan, ada yang takjub sama visual yang mereka lihat dari kaca mata oculus rift karena rasanya begitu nyata, dan lain-lain. Permainan ini jelas jadi hiburan seru bagi para pemudik yang butuh istirahat sambil ngelurusin badan sehabis bermacet-macet ria di jalanan.

Menara Perasaan yang menampung sejuta cerita…
Selain main games, di Karawang juga ada hiburan live music dari band lokal yang melantunkan lagu-lagu Top 40 sejak sore sampai malam hari. Lumayan, para pemudik bisa santai sambil ikut karokean nontonin band-band ini beraksi. Oya, tepat di belakang mini stage tempat live music bermuara, berdiri tegak sebuah menara dari bambu yang nggak lain dan nggak bukan, merupakan monumen otentik Menara Perasaan Djarum Coklat Filter. Di dalam monumen ini, ada galeri foto-foto kegiatan yang udah dilakuin DCDC selama bulan Ramadan. Para pengunjung bisa liat-liat sambil ikutan selfie di dalam Menara Perasaan yang tinggi menjulang ini. Kalau udah selfie, fotonya boleh diupload ke social media pribadi, baik instagram maupun twitter, dengan menyertakan hashtag #menaraperasaanselfie supaya mereka berkesempatan ngedapetin special boxset Menara Perasaan yang bakal diundi di akhir bulan Juli.

Nggak hanya selfie, para mudikers yang singgah di Posko Mudik Kecamatan Telagasari ini juga bisa menuangkan perasaan, cerita, atau kesan-kesannya selama menuju kampung halaman di secarik kertas post it yang udahnya bisa mereka tempel-tempel di salah satu bagian Menara Perasaan. Dalam post it ini, ada yang bilang pengen cepet sampe rumah, ada yang kangen keluarga, ada juga yang katanya disuruh pulang sama ibunya. Wah.. di balik perjalanan yang seru, mudik ini menjadi momen yang cukup sentimental karena setiap orang pulang dengan rasa rindu yang sangat besar pada rumah dan keluarga.

Menara Perasaan jadi media mural yang menantang buat Amenk Coy!
Posko Mudik di Karawang kali ini rasanya semakin istimewa karena di sini hadir pula salah seorang illustrator kondang asal Bandung, Amenk Coy. Di bagian depan Menara Perasaan, Amenk membuat mural bertema mudik lebaran. Dengan gaya gambar khasnya yang berwarna monochrome (hitam dan putih), Amenk ditantang buat melukis di sebuah media yang sama sekali baru buat dirinya pribadi. Kalau biasanya Amenk membuat sketsa di permukaan kertas, tembok, atau papan yang datar, kali ini dia harus bisa ‘menaklukkan’ Menara Perasaaan yang medianya nggak datar karena terbuat dari susunan bambu. Biarpun awalnya kaget, lama-lama Amenk keliatan asyik bergelut dengan sketsa, kuas, dan cat tembok yang jadi ‘senjata’ andalannya.

Dalam mural bikinan Amenk, terdapat karakter sepasang suami istri yang sedang bersiap melakukan perjalanan pulang ke kampung halamannya. Amenk bilang, ilustrasi ini menggambarkan bagaimana mudik saat ini sudah menjadi fenomena luar biasa yang dilakukan sebagian besar masyarakat muslim di Indonesia setiap Idul Fitri tiba. Bagian yang cukup absurd dari ilustrasi ini adalah adanya gambar ufo yang sengaja Amenk bubuhkan di atas sepasang karakter yang ia buat tadi. Ternyata, keberadaan ufo ini mewakili perspektif Amenk yang merasa asing di kota tempat tinggalnya sendiri—Bandung—tepat pada hari lebaran. Bandung yang kini bisa dibilang semakin metropolis, ramai, dan lekat dengan kemacetan, biasanya mendadak sepi saat sebagian penduduknya mudik ke tempat lain. “Sepi di sini tuh sebenernya sepi yang mengasyikkan ya. Jadi kita bisa lebih leluasa untuk mobilitas, misalnya ketemu keluarga dan temen-temen terdekat yang ada di Bandung. Cuma ya rasanya beda aja dari hari-hari biasa. Itu yang bikin saya ngerasa asing,” kata Amenk.

Segala keseruan di Menara Perasaan ini masih akan terus berlangsung sampai tanggal 12 Juli 2016 nanti. Jangan ragu buat mampir, istirahat, dan main-main sejenak di setiap titik Menara Perasaan yang kalian lewati selama dalam perjalanan pulang ke kampung halaman. Buat kalian yang kebagian nyetir, please drive safely and see you at Menara Perasaan! ***

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner