Melalui “Bayang” Maulana Malik Ibrahim Sampaikan Kepedulianya Akan Kesehatan Mental Manusia

Melalui “Bayang” Maulana Malik Ibrahim Sampaikan Kepedulianya Akan Kesehatan Mental Manusia

Sumber Foto : Diambil dari siaran pers Maulana Malik Ibrahim

Bersama single “Bayang” Maulana Malik Ibrahim menghadirkan unsur musik tradisional sunda lewat instrumen kecapi dan karinding

Ragam seguhan menarik para musisi berbakat tanah air kini telah hadir kembali. Kali ini musisi tanah air yang telah lama memainkan musik kontemporer sejak tahun 2012 yaitu Maulana Malik Ibrahim kembali melepas rilisan teranyarnya. Setelah sebelumnya sukses merilis single “Aku” kini single yang bertajuk “bayang” dipilih Maulana untuk dilepas menjadi single kedua yang dirilis sepanjang tahun 2022.

Kepedulian akan kesehatan mental manusia masih tetap menjadi kunci utama pesan yang dibawa oleh Maulana kepada para pendengarnya, terkhusus bagi orang-orang yang bertahan telah setia dan menemani pengidap skizofrenia, serta pesan untuk penyakit mental lainnya.

Dikerjakan bersama Jamil Hasyani (Dialog Senja) sebagai produser. Musisi asal kota Sukabumi ini  ingin memberikan setuhan berbeda, bersama pasukan karinding Karasukan kini Maulana menambahkan unsur musik tradisional dengan instrumen karinding dan kecapi yang dimainkan Sandi, sedangkan untuk mengisi ambient pada lagu “Bayang” Maulana melibatkan Keyboardist Firmansyah Ramdhan sebagai kolaborator.

Sebagai lagu yang bertempo pelan dan mengusung alunan musik yang menenangkan, kehadiran karinding yang digabungkan dengan musik bernuansa damai merupakan salah satu misi Maulana dalam mengkampanyekan alat musik tradisonal sunda kepada masyarakat luas lewat sentuhan pop.

“Memilih alat musik kecapi dan karinding dalam lagu bayang ini saya hanya ingin mengenalkan kepada pendengar, bahwa alat musik traditional karinding tidak hanya untuk musik yang bernuansa mistis atau dengan musik yang keras cepat, dan mudah mudahan ikut mengkampanyekan musik traditional Sunda bisa diterima oleh banyak orang” Ungkap Maulana Malik Ibrahim.

Meninggalkan kesan mendalam bagi pribadi Maulana Malik Ibrahim, lagu yang ditulis lima tahun lalu ini telah menjadi motivasi bangkitnya maulana usai melaewati fase quarter Life crisis.

“Lagu bayang ini diciptakan 2017, saat itu resto yang saya buat bersama kawan terdekat bangkrut, bersamaan juga dengan kisah cinta saya yang kandas, usia saat itu telah melewati usia quarter life crisis, dan momen itu sepertinya adalah momen paling rendah yang pernah saya alami, lagu bayang ini dibuat untuk memotivasi diri saya sendiri dan berhasil membuat saya bangkit”, tutup musisi asal kota sukabumi ini.

BACA JUGA - Ismam Saurus Menutup Tour Album ke-5 Dengan Video Musik “Orang Desa”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner