"Mati Sebelum Mati", Single Perdana dari Brotherwolf Sistermoon

Foto milik Brotherwolf Sistermoon, sumber informasi didapatkan dari rilisan pers.


Grup musik ini menyuguhkan musik folk yang berbeda dari kebanyakan musisi folk hari ini. Unsur-unsur tradisional disertakan dalam materi-materi mereka.

Jika hari ini kebanyakan mereka yang mengeksplorasi musik folk identik dengan permainan musik yang (katakan saja) sederhana, lain halnya dengan apa yang dipilih oleh Brotherwolf Sistermoon. Grup musik yang terbentuk sejak bulan Agustus 2017 ini memilih untuk memainkan alat musik tradisional, seperti kecapi, gembyung atau rebana, goong tiup dan celempung. Tapi, mereka tidak serta merta menjadi kelompok world music, karena secara musikalitas nada-nada yang dihasilkan sangat easy listening.

Single yang sudah mereka rilis berjudul “Mati Sebelum Mati”. Lagu ini dirilis secara digital juga dalam rilisan fisik berbentuk kaset yang dirilis oleh 100.000 Records. Mini album eponim ini berisi lagu-lagu berjudul "Kidung Rumekso", "Raung Semesta", "Ibu Bumi", "Sang Pemimpi", "Mati Sebelum Mati" dan "Nothing Else Matters" (cover lagu Metallica). Ini menjadi awalan dari mereka, karena rencananya mereka akan merilis album penuh dalam cakram padat sebelum akhir tahun ini.

Kembali lagi, meski musik mereka tidak menyuguhkan ritme yang rumit, tapi ada makna yang sangat dalam di tiap materinya, sebut saja di single ini. Lewat “Mati Sebelum Mati”, Brotherwolf Sistermoon menyampaikan tema yang berangkat dari kegelisahan ketika melihat manusia yang makin tidak menghargai satu sama lain dan nilai yang dianut bergeser jauh dari nilai-nilai luhur warisan budaya. Ini selaras dengan cita-cita dari Brotherwolf Sistermoon sendiri, karena mereka ingin mencoba mengingatkan manusia untuk kembali bersatu dengan semesta.

“Tapi, kami tidak ingin menggurui. Makanya, kami melakukan ini lewat musik agar bisa dengan mudah masuk dan didengar orang. Bersyukur saya berjumpa dengan teman-teman yang satu visi dan juga ingin mengeksplorasi hal yang sama,” tutur Alice sang vokalis.

Tentang Brotherwolf Sistermoon sendiri, grup musik ini diisi oleh tujuh orang personil. Mereka adalah Alice (vokal), Tio (vokal latar), Gan Gan (kecapi), Ajeng (kecapi), Hendra (celempung anak), Zalu (gembyung/rebana) dan Okid (goong tiup). Yang membuat formasi ini menjadi makin menarik adalah beberapa dari mereka terlibat di band lain yang notabene adalah band ekstrim, seperti Gan Gan dan Zalu di band Forgotten, juga Okid dan Ajeng di band Gugat.

“Brotherwolf Sistermoon juga beruntung karena ternyata masing-masing personil dengan alat dan kemampuan masing-masing memang punya akar dalam seni tradisi. Ditambah Gan Gan yang punya kemampuan notasi musik, meski punya keterbatasan nada karena alat musik yang kita pilih. Setidaknya, nadanya benar,” tutur Okid.

BACA JUGA - “Devil Resurrection” Jadi Penanda Jika The Corals Semakin Perkasa

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner