Mantra Vutura Sajikan Visual Penuh Makna Lewat Lagu “Bank Of The River”

Mantra Vutura Sajikan Visual Penuh Makna Lewat Lagu “Bank Of The River”

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Mantra Vutura

Semua yang terlibat dalam video musik ini berharap pesan mereka “End The Cycle” sampai pada para penontonya, dan video ini dapat menjadi kontribusi mereka untuk mengakhiri siklus kekerasan pada anak.

Sebuah album bisa dibilang menjadi sebuah muara bagi sebuah band dalam merangkum pola kreasi yang dibuatnya. Berisikan ragam kreasi seru dari apa yang mereka curahkan dalam musiknya. Pun begitu dengan yang diamini oleh  kolektif musik Mantra Vutura yang belum lama ini merilis album perdana mereka berjudul Human. Melanjutkan dari apa yang mereka torehkan dalam albumnya, Mantra Vutura kembali dengan video musik terbarunya berjudul “Bank Of The River”.

Lagu yang juga melibatkan nama vokalis Elda Suryani (Stars & Rabbit) ini diakui oleh Mantra Vutura merupakan sebuah lagu yang berisikan eksperimen berbagai gaya dan genre musik, di mana hal tersebut juga menjadi fokus utama mereka di albumnya ini. Hal tersebut mereka buktikan lewat kolaborasi dengan 5 penyanyi dan penulis lagu dengan ragam latar belakang musikal, untuk kemudian menorehkan warnanya di album Human. Dua minggu setelah merilis album tersebut, Mantra Vutura kini merilis video musik dari single “Bank of The River” tersebut dengan juga melibatkan nama Rizky Rahad dan Agung Pambudi, sebagai orang yang duduk di kursi sutradara.

Lebih jauh bercerita tentang lagu “Bank of The River”, menurut rilisan pers yang DCDC terima, lagu ini merepresentasikan virtue ‘Kesucian’ (Chastity) dan sejak awal penggarapan lagu, mereka sangat ingin lagu ini mejadi bentuk perlawanan kepada penganiyaan anak. Elda Suryani pun merespon hal ini dengan lirik yang ditulis dengan indah, di mana dia melukiskan kisah perjalanan seorang penyintas menuju pemulihan.

Untuk memvisualisasikan lagu tersebut Mantra Vutura datang kepada sutradara Rizky Rahad dan Agung Pambudi. “Ketika denger liriknya Mbak Elda, kebayang sesuatu yang dreamy dan landscapy, jadi NTT dan scenery-nya yang sangat grand dan surreal terasa seperti pilihan yang natural untuk mengartikulasikan konsep dari lagu ini”, ungkap Agung Pambudi. Menariknya, video musik ini mengambil latar lokasi di Kupang, di mana dua sutradara ini berkolaborasi dengan Komunitas Film Kupang, Save The Children, dan Rumah Perempuan Kupang.

Ditambahkan pula melalui siaran pers Mantra Vutura jika dalam pengerjaan video musik ini, mereka menggunakan metode community filmmaking, yang dikembangkan oleh Rizky Rahad dalam karya-karyanya di VICE Indonesia. "Ini adalah metode yang saya sukai, memberikan perhatian khusus pada proses pembuatan film itu sendiri dan upaya untuk mengaburkan perbedaan antara "film" and "kenyataan," antara "pembuat film" dan "subjek," atau antara "directors" and "runners.” Ujarnya.

Untuk alur dan konsep, kedua sutradara terinspirasi dari ritual ‘Walkabout’ pada Masyarakat Australian Aboriginal, dimana di mana pria menjalani perjalanan selama masa remaja dan tinggal di hutan belantara selama enam bulan untuk melakukan transisi spiritual dan tradisional menuju kedewasaan. “Video ini mengambil esensi ritual sebagai konsep menyeluruh untuk mengartikulasikan perjalanan spiritual korban pelecehan seksual anak untuk mengatasi trauma mereka dan mengubah dirinya dari "korban" menjadi "pahlawan" dalam kehidupan mereka sendiri", Rizky Rahad menjelaskan.

Sebagai tambahan yang menarik untuk dituliskan, berdasarkan data dari Save The Children, Nusa Tenggara Timur adalah wilayah dengan salah satu jumlah kasus penganiayaan anak terbesar di Indonesia. Tetapi ini juga merupakan wilayah yang baru-baru ini menjadi tuan rumah konferensi terbesar untuk pemberantasan kekerasan seksual di antara perempuan Indonesia Timur, yang disebut "Konferensi Perempuan Timur," serta menunjukkan upaya kolektif di antara masyarakat NTT untuk mengakhiri siklus yang terkenal kejam ini.

Hal tersebut kemudian menarik perhatian Rizky Rahad untuk menekankan perlunya video tersebut untuk diambil di lokasi tersebut. Semua yang terlibat dalam video musik ini berharap pesan mereka “End The Cycle” sampai pada para penontonya dan video ini dapat menjadi kontribusi mereka untuk mengakhiri siklus itu sendiri. Simak video musiknya melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Loca Polka Menunjukan Sikap Masa Bodoh Lewat Single “Surrender”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner