Manifestasi Instrumentalia Shock After Rest di Album ‘Seja Niskala’

Manifestasi Instrumentalia Shock After Rest di Album ‘Seja Niskala’

Foto dan artwork didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Dua tahun proses rekaman yang dilakukan sejak 2017 pada akhirnya mengantarkan Shock After Rest pada sebuah perjalanan dan proses kreasi yang berhasil mewujudkan sebuah energi dalam bentuk album musik. Melibatkan campur tangan nama-nama besar di ranah musik shoegaze untuk berkolaborasi seperti Ajie Gergaji (Themilo), Etza Meisyara dan Intan Cessilia untuk mengisi vokal dan gitar rasanya pantas Seja Niskala hadir dengan keunikannya.

Ada campur tangan Aghi Narottama (Ape On The Roof / Lain / The Miskins) yang merekonstruksi ulang salah satu dari rilisan ini: “Not To Be Another (ANNORAmix)" yang dibuat menjadi lebih gelap, minimalis dan terasa sinematik. Ai Kang Rui dan Chao Yong Chen juga terlibat untuk proses kreasi dan konservasi album Seja Niskala.

After Shock Rest merilis album Seja Niskala di bawah kendali Rooftopsound Recs dan diedarkan dalam bentuk rilisan fisik serta bisa didengar melalui berbagai platform digital. Perihal makna Seja Niskala, dalam siaran persnya mereka menggambarkan sebagai bentuk buah kesadaran, kecenderungan, hingga kepercayaan ideide berkepanjangan.

Dari proses rekaman ulang materi, konservasi suara yang dilakukan menjadi tanda penting dalam rilisan ini. Secara dasar, mereka memiliki argumen terhadap dunia “instrumental” datang dari hawa dingin tenggara Kota Bandung, Majalaya dengan tidak berusaha mendobrak katalis pakem musik yang mereka cerna selama ini, seakan dibiarkan utuh dengan normanya. Silakan dimaknai saja oleh kalian.

BACA JUGA - Apalagi yang Disajikan Nicfit, Si 'Generasi Lalu yang Masih Berlagak Ugal-ugalan'?

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner