"Malam Jakarta"; Iago Bozou dan Hiruk Pikuk Pinggiran Ibukota

Foto didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Penyanyi pendatang baru, Iago Bozou baru saja merilis single perdananya. Lagu ini berjudul "Malam Jakarta" yang bercerita tentang kehidupan di pinggir kota Jakarta dan tentang perasaan rindu para perantau di ibukota akan kampung halaman.

Mari berkenalan dengan solois pendatang baru kelahiran Banjarnegara, Bambang Adi Nugroho, yang kemudian memilih nama Iago Bozou untuk nama panggungnya. Lelaki ini terjun ke dunia musik dan sempat mengenyam sekolah formal untuk mendalami instrumen gitar. Kemahirannya mengantarkan Iago Bozou untuk menjadi pengajar gitar di salah satu sekolah musik, yaitu Alldint Music di Yogyakarta, kota yang saat ini ia tinggali.

Di bulan Mei 2019 ini, Iago Bozou meluncurkan single perdana. Sebuah lagu berjudul "Malam Jakarta" dilepaskan melalui beberapa kanal musik digital. Apa yang ia ceritakan lewat lagu ini adalah tentang kehidupan di pinggiran kota Jakarta di malam hari, juga tentang perasaan seorang perantau ibukota yang rindu akan kampung halamannya.

Lagu "Malam Jakarta" dimainkan dengan tempo lambat, dengan alunan gitar dan vokal dari Iago Bozou yang berpadu dengan nuansa musik bossas. Secara musikalitas, lagu ini cukup mudah untuk dinikmati. Liriknya juga ringan dan sederhana. Namun, yang menurut kami unik adalah pemilihan temanya. Iago Bozou adalah penyanyi yang berdomisili di Yogyakarta, yang lalu bernyanyi tentang kehidupan di kota Jakarta, yang sejauh kami tahu—berdasarkan siaran pers yang ia kirimkan, ia belum pernah tinggal di sana untuk waktu yang lama. Mungkin, ini semacam lagu yang bercerita tentang dinamika dalam satu sudut kota dari perspektif luar, seperti lagu-lagu band Indonesia yang bercerita tentang Palestina atau Gaza, mengamati dan mengomentari dari jarak jauh.

Lagu "Malam Jakarta" direkam di Studio Alldint Music Yogyakarta. Iago Bozou merekamnya dalam kurun waktu dua bulan, dibantu oleh Doni Kurniawan sebagai produser sekaligus pemilik studio, Adi Wijaya pada piano dan Daniel pada saksofon.

BACA JUGA - Menambah Semarak Musik di Kota Malang, Hadir Widen Rap dengan 'Baileys'

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner