Maharya Rilis “Indonesia Raja” – Another ‘Rock Anthem’ Rasa Nasionalis
Musik-musik nasionalisme akan menjadi menu utama dari Maharya. Menurut mereka, vibrates seperti ini seharusnya tidak hanya terdengar pada Hari Kemerdekaan saja.
Anggapan bahwa rocker tidak peduli negaranya sepertinya mulai ada yang mematahkan. Belum lama ini, sebuah band rock bernama Maharya, melahirkan sajian berbeda. Band ini merilis singel berjudul “Indonesia Raja” di bawah naungan Metronom Musik.
Personil band ini bukan lagi anak kemarin sore. Nama-nama senior ternyata jadi motor band ini. Sebut saja Herman Husin, mantan drummer Jamrud. Sang rocker ini membentuk kolektif rock bersama musisi lainnya, Rudy Karamoy (vokalis), Satrio Diponegoro (vokalis + gitaris), dan Iram (gitaris).
Menurut Maharya, rasa cinta tanah air tetap bisa digali dari musik rock – bahkan untuk konten nasionalisme yang verbal sekalipun. Energi musik yang keras, bukan berarti tidak bisa menggambarkan kecintaan si musisi kepada Indonesia, lewat empirisme ritme dan syair. Tidak selamanya bicara cinta Indonesia harus lewat musik khidmat nan mendayu semacam lagu-lagu wajib nasional.
Sebagaimana rilisan persnya, Maharya melakukan aksi musikal ini, bukan sekadar sensasi yang sekadar money oriented saja. Lebih dari itu, rasa peduli terhadap nasib persatuan bangsa ini menjadi konsentrasi utama mereka. Layaknya para musisi legenda, yang lagu-lagu non-asmaranya justru lebih abadi di kuping para kalangan (dengan concern yang sama), Maharya pun punya visi dan mimpi yang senada.
Mereka sepakat mengambil tema musik kebangsaan. Pesan dan kekuatan liriknya akan bersifat merajut, memberi wawasan, menanam, dan memupuk jiwa patriot anak-anak bangsa. Musik-musik nasionalisme akan menjadi menu utama dari Mahakarya. Menurut mereka, vibrates seperti ini seharusnya tidak hanya terdengar pada Hari Kemerdekaan saja.
Sumber foto : https://twitter.com/maharyaofficial
Comments (0)