Lewat Lagu “Sampar” Plastisin Interpretasikan Wabah Sebagai Karya Seni

Lewat Lagu “Sampar” Plastisin Interpretasikan Wabah Sebagai Karya Seni

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Plastisin

Plastisin mengamini jika wabah kadang kala bisa menjelma menjadi apa saja, seperti apa yang mereka tulis dalam debut singlenya berjudul “Sampar”.

Beberapa orang bijak kerap memaparkan tentang hikmah dibalik musibah. Satu hal yang kemudian menjadi diamini banyak orang kala dia mempersilakan akal sehatnya untuk bersuara. Dalam konteks masa pandemi saat ini kutipan tersebut kemudian menemukan ragam jelmaan, dengan interpretasi yang juga beragam, termasuk ketika mengaplikasikannya dalam bentuk karya. Seperti halnya yang dilakukan oleh kolektif musik bernama Plastisin.

Kolektif yang digawangi oleh Bran Fornima, Gempita Adrian, Jordy Aprian, dan Joy Flowtin ini mengamini jika wabah kadang kala bisa menjelma menjadi apa saja, seperti apa yang Plastisin tulis dalam debut singlenya berjudul “Sampar”. Karya tersebut telah ditulis sejak 2018, dengan berbagai rentetan lagu lainnya, sampai akhirnya “Sampar” rampung pada tahun 2020, setelah memakan waktu selama 2 tahun.

Tanpa disangka, wabah secara harfiah melanda pada tahun 2020, bertepatan dengan tahun rilis single tersebut. Sampai akhirnya Feri Alan, seorang video director yang menerjemahkan lagu ini dalam bentuk visual, menangkap momen tersebut dikala fenomena wabah sedang terjadi.

Secara musik, “Sampar” disajikan dengan rasa alternative rock era 90, dengan semua yang mereka implementasikan sebagai refleksi dari masing-masing member Plastisin, seperti pop, grunge, hardrock, shoegaze, dan progressive rock. Satu hal yang kemudian dilengkapi pula dengan balutan lirik lagunya yang banyak terpengaruh oleh penulisan lirik rock Indonesia di awal kemunculannya. Penasaran seperti apa lagunya? simak melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Fian Rynaldy Sajikan Lagu Kapal Udara Rasa Baru

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner