Lewat Album ‘Kiser Kenamaan’, Lair Memotret Kehidupan Di Wilayah Pantura

Lewat Album ‘Kiser Kenamaan’, Lair Memotret Kehidupan Di Wilayah Pantura

Sumber foto : Diambil dari fanpage Facebook Lair

Secara kontekstual, Kiser Kenamaan menawarkan lagu-lagu yang berangkat dari pengalaman hidup di wilayah pantura.

‘Pantura soul’. Mungkin menjadi padanan yang kurang lazim terdengar untuk menjelaskan suatu corak atau genre dalam katalog musik di tanah air. Satu istilah yang kadung melekat dengan sebuah kolektif musik asal Jatiwangi, Jawa Barat bernama Lair. Kolektif ini mencoba menapaki karir bermusiknya dengan merilis album perdana mereka berjudul Kiser Kenamaan.

Lewat musik yang mereka namakan ‘pantura soul’ tersebut, Lair mencoba memotret keseharian di tempat besar dan tinggal para personilnya, seputaran Jatiwangi, Cirebon dan Indramayu. Kolektif musik yang digawangi oleh Tedi En (vokal dan gitar melodi), Andzar Agung Fauzan (vokal dan bas), Ika Yuliana (vokal), Tamyiz Noor (vokal), Kiki Permana (tambourine dan percussion) dan Pipin Muhammad Kaspin (vokal dan gitar rythm) tersebut melibatkan label rekaman rekaman asal Bandung bernama RAH Records, untuk Kiser Kenamaan, yang sudah dapat dinikmati dalam format digital seperti Spotify, Deezer, bandcamp serta platform digital lainnya, pada akhir bulan Juni lalu.

Lebih jauh tentang albumnya, mereka menuturkan jika secara kontekstual, Kiser Kenamaan menawarkan lagu-lagu yang berangkat dari pengalaman hidup di wilayah pantura; ada cerita dari nelayan yang berlayar di laut utara, kacaunya jalanan di jalur pantura yang diceritakan oleh sopir antar kota, kemarahan dari situasi politik pemilihan kepala desa, juga ada optimisme kelas pekerja.

Ke depalan lagu yang termaktub dalam Kiser Kenamaan sendiri diantaranya adalah “Biru Beriak”, “Nalar”, “Roda Gila”, “LIR”, “Nama Makna”, “Liat”, “Kiser Utara” dan “Gosari”. Ditambahkan pula oleh Lair jika sejumlah lagu dalam album ini mengangkat sosok yang menjadi panutan, dan juga legenda di musik dan sastra. Dalam rentang tema yang luas itu, benang merah yang menghubungkan pesan dalam lagu-lagu Lair adalah keresahan dan pertanyaan pada diri sendiri.

Sedang dari sisi musikal, musik Lair terinspirasi dan banyak dipengaruhi oleh tarling klasik yang dieksplorasi dengan gaya khas pantura, ‘raw’ dan apa adanya. Merujuk pada historical geografis, Lair memainkan seluruh instrumentnya dengan medium genteng. Alat musik genteng dan tanah liat yang dimainkan seluruhnya dibuat dari tanah Jatiwangi, yang merupakan hasill eksplorasi ‘kemungkinan lain’ dari genteng, identitas Jatiwangi sejak 1905 yang mulai terkikis dan terdesak jaman.

Album Kiser Kenamaan, dalam hematnya turut melibatkan rekan kolaborator. Salah duanya adalah sastrawan kenamaan, Ajip Rosidi yang menyumbang sajak untuk lagu berjudul “Nama Makna” dan seniman Mixrice dari Seoul, Korea Selatan yang turut andil dalam lagu berjudul “Gosari”. Sedang untuk proses rekamnya, album Kiser Kenamaan dikerjakan di Kosmik Records (Jatiwangi), dan untuk mixing mastering diserahkan kepada Alif dari LF Studio (Bandung), sementara sampul album dipoles oleh Traturu Collective.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner