Lewat 3 Lagu Barunya, .Feast Menyelesaikan Edisi Lengkap Kisah ALI

Lewat 3 Lagu Barunya, .Feast Menyelesaikan Edisi Lengkap Kisah ALI

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers .Feast

Berita gembira .Feast sampaikan ketika akhirnya kini album tentang kisah ALI lengkap dengan 3 track baru yang mengisahkan hidup ALI, seorang pemuda yang mempunyai mimpi besar mengubah Indonesia di Earth-03

Bicara tentang .Feast maka kita akan bicara tentang lagu-lagu yang ‘bercerita’, pula memiliki daya imajinasi kuat dari hasil merespon ‘fenomena’ yang terjadi. Meleburkan garis nyata dan fiksi .Feast kemudian mengerucutkan kreasi lewat sebuah kisah Abdi Lara Insani atau biasa disingkat menjadi ALI. Tokoh yang menjadi representasi .Feast dari cerita-cerita yang mereka buat dalam lagu-lagunya.

Berita gembira mereka sampaikan ketika akhirnya kini album tentang kisah ALI lengkap dengan 3 track baru yang sudah bisa didengar melalui berbagai layanan musik digital, sejak 31 Agustus 2022 kemarin. 3 track baru tersebut berjudul “Lagu Kritik Lagi”, “Orang-Orang Yang Berubah” (Interlude),  dan “Jangan  Ikut  Campur” melengkapi album ini menjadi memiliki 11 track yang mengisahkan hidup ALI, seorang pemuda yang mempunyai mimpi besar mengubah Indonesia di Earth-03, hingga akhirnya berhasil menjadi presiden, yang akhirnya tak jauh berbeda dengan sosok yang ia kritik sebelumnya.

Tentang hal ini, sang vokalis sekaligus penulis lirik sejumlah lagu-lagu .Feast, Baskara menuturkan jika “Lagu Kritik Lagi” secara timeline terjadi sebelum demo besar-besaran yang diceritakan di lagu “Gugatan Rakyat Semesta”, di mana dalam mental state ini, Ali sudah mulai lelah manuver politik yang harus Ia lakukan (dan  diajarkan  oleh  mentor-mentornya), seperti  dijelaskan di lagu “Kuping  Ini Makin Lalai” dan merasa mungkin satu-satunya jalan menuju perubahan adalah pergerakan massa dan penggunaan kekerasan, seperti dijelaskan di lagu “Gugatan Rakyat Semesta”.

Sedangkan lagu “Orang-Orang Yang Berubah” (Interlude) adalah track instrumental yang menggambarkan perubahan situasi hati yang akhirnya terjadi secara permanen dalam diri Ali yang mengubah Ia dari figur yang dicintai masyarakat menjadi seseorang yang ia sendiri benci.

Terjadi setelah rasa gamang yang Ia miliki (di Jaya), setelah berhasil menggulingkan rezim di Gugatan Rakyat Semesta. Secara cerita mungkin bisa spesifik menggambarkan ini atau menggambarkan pelantikan Ali menjadi presiden. Lagu ini secara kisah berlanjut ke lagu “Jangan Ikut Campur,” tambah Baskara.

Sedangkan lagu ketiga, “Jangan Ikut Campur” menurut Baskara adalah pergolakan batin Ali, di mana akhirnya segala trauma, luka dan kebencian yang secara Ia sadari maupun tidak terpupuk dalam prosesnya naik dan mendapat kekuasaan, hingga akhirnya mengubah Ali, atau justru memperlihatkan sifat aslinya yang tidak diketahui masyarakat sebelumnya.

“Di titik ini, sebagai seorang pemimpin Ali sudah menggunakan kacamata kuda dan merasa yakin   bahwa salah satu 'amanah'nya dalam menjadi pemimpin adalah menunaikan dendamnya terhadap berbagai pihak yang Ia rasa punya andil dalam merusak keadaan hingga Ia menjabat, dan secara internal, pahit Ali mengakui bahwa jalan yang akan Ia tempuh akan memberikan efek domino yang parah ke semua hal, serta hajatan hidup bernegara lainnya,” tutup Baskara saat menceritakan detail 3 lagu baru yang pada prosesnya drummer Adrianus Aristo Haryo atau dikenal Ryo Bodat didapuk menjadi produser utama album ini.

BACA JUGA - Simak Paradoks Musik dan Lirik Unik Hasil Kolaborasi 6 am Club dan SYC Leonard

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner