Lebih Jauh Tentang Rasa Diutarakan Paruhwaktu di Single “Alexithymia”

Lebih Jauh Tentang Rasa Diutarakan Paruhwaktu di Single “Alexithymia”

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Paruhwaktu

Lagu “Alexithymia” bercerita tentang seseorang yang kesulitan mengutarakan perasaannya kepada orang lain. Menggaris bawahi Alexithymia, sebuah kata yang di ambil dari sebuah gangguan antisosial.

Mei 2016 menjadi sesuatu yang istimewa bagi Anita (vokal), Andhika Kusuma (gitar), dan Rizal Rosyadi (gitar), pasalnya ketiga orang ini untuk pertama kalinya memproklamirkan wadah kreasi bermusik mereka bernama Paruhwaktu. Menjalani lebih kurang dua tahun bekarir di dunia musik, Paruhwaktu membuktikan segala pernik kreasi seru mereka lewat sebuah EP berjudul Filantropi yang dirilis pada tahun 2018, dengan dua single yang mereka hantarkan dalam EP tersebut, “Riwayat” dan single kedua “Rantau”.

Dengan mengetengahkan musik pop sebagai identitas karyanya, band asal Malang ini kembali muncul ke permukaan lewat single teranyarnya yang berjudul “Alexithymia”. Sebuah lagu yang diakui mereka merupakan cerita tentang seseorang yang kesulitan mengutarakan perasaannya kepada orang lain. Menggaris bawahi Alexithymia, sebuah kata yang di ambil dari sebuah gangguan antisosial (bukanlah penyakit ataupun gangguan mental. Kondisi ini bersifat subklinis), di mana Alexithymia sendiri merupakan ketidakmampuan untuk mengenali dan menyampaikan emosi.

Diakui oleh mereka jika di single terbaru Paruhwaktu ini, secara musikal sangat jauh berbeda dengan EP Filantropi yang dirilis pada 2018. Menurut mereka, lagu “Alexithymia” didominasi dengan tatanan musik orkestra yang memenuhi hampir seluruh bagian lagu. Tidak sendiri, pengolahan musik Paruhwaktu dalam nomor ini dibantu oleh Gun Saleh (solois) di cello, Fibe Yulinda Cesa di violin, Welly Soeganda (Liqua/Hyakushiki) di drum, Johan Wiharja di bass, serta Hanif Himsa (Ekstraversi) sebagai engineer recording.

Menariknya, untuk sesi rekaman dilakukan cukup lama dan berpindah pindah tempat dari rumah Rizal, rumah Fibe, radio Kosmonita Malang, hingga kamar kos Himsa. "Pengalaman yang cukup unik ketika harus berpindah-pindah tempat untuk sesi rekaman dikarenakan jadwal manggung atau pekerjaan yang padat. Efeknya adalah proses penggarapan lagu yang memakan waktu lama" lanjut Rizal. Menggenapi periisan single terbarunya ini, lagu “Alexithymia” juga dilengkapi artwork yang digarap oleh Benigno A.B, seorang desainer grafis asal Kota Malang.

BACA JUGA - Arah Baru Musik ikkubaru Tergambar di Album ‘Chords & Melodies’

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner