Lebih Akrab, Dengan Teman Sebangku

Lebih Akrab, Dengan Teman Sebangku

Teman Sebangku terbentuk di Bandung pada tanggal 6 Agustus 2010, hingga kini mereka masih tetap berdua yaitu Doly Harahap pada gitar dan Sarita Rahmi Listya pada vokal. Pada awalnya mereka berdua dipertemukan oleh seorang teman kami yaitu Syifa Chairisti, lalu Doly pun mencoba memperdengarkan beberapa lagu ciptaannya kepada Sarita. Lagu yang pertama kali diperdengarkan oleh Doly adalah “Menari”, sejak saat itu Sarita pun tertarik dengan musik-musik yang Doly ciptakan dan sepakat untuk bersama-sama  berproses lewat media musik dalam wadah Teman Sebangku. Setelah beberapa kali berlatih mereka pun iseng mencoba bermain di Open Mic “Beat and Bite” (cafe milik Riko gitaris Mocca) dari situlah Mas Riko tertarik dengan musik kami dan bersedia memproduseri EP kami yang berjudul “Menari Bersama” pada tahun 2011. Sejak saat itu hingga kini mereka masih terus berproses dan bereksplorasi bersama Teman Sebangku.

Yang pasti mereka berdua berpendapat tertarik dan senang memainkan lagu dengan komposisi gitar dan vokal silahkan kalian definiskan masing-masing saja aliran musik kami. Nama Teman Sebangku diambil dari keyakinan bahwa teman yang selalu ada bersama dalam setiap situasi yang kita alami adalah teman sebangku. Jika dimisalkan saat ini Doly dan Sarita adalah sepasang teman sebangku yang berada di suatu ruang kelas dimana ruang kelas sebagai dunia musik tempat kami belajar dan bereksplorasi.

Banyak hal yang mempengaruhi mereka dalam bermusik, “biasanya pengaruh terbesar dalam membuat lirik adalah kejadian-kejadian yang mereka alami dalam keseharian sementara untuk komposisi musik mungkin bisa jadi terinspirasi dari berbagai asupan musik yang sering mereka dengarkan yang kemudian terekam oleh alam bawah sadar kami”. Ujar mereka berdua. Sedangkan untuk pembuatan lirik lagu biasanya mengenai keseharian saja, topik-topik sederhana yang terkadang mudah luput dari perhatian kita.

Secara garis besar mereka tertarik dengan musik karena, “sebagai Bentuk pengobatan, semua perasaan yang menjadi beban atau menyulitkan terkadang terasa lebih mudah ketika dapat kami tuangkan ke dalam musik yang kami ciptakan. Dengan kata lain media kami curhat  adalah musik dan lirik yang kami ciptakan karena kami sebenarnya terlalu takut untuk mengungkapkan secara eksplisit haha” tambah mereka

Seni nya Teman Sebangku ini didefinisikan sebagai Air Seni = Cairan yang dikeluarkan dari tubuh manusia, lewat cairan tersebut racun-racun yang mengendap di tubuh manusia dikeluarkan. Jadi dengan kata lain Seni adalah hal yang dapat membersihkan diri kita, menawarkan segala racun yang terkadang membutakan dan melumpuhkan perasaan. Begitu mungkin, ah tidak tahu. Tanya saja Pak Tisna Sanjaya kali ya hehe.

Mau bagaimana pun juga kita tidak bisa menolak ataupun menghindar dari invansi budaya musik asing. Tapi yang pasti hingga saat ini kami berdua masih lebih tertarik pada karya-karya musisi Indonesia terutama musik-musik sebelum era 2000an, terasa lebih kontekstual dan mengena saja bagi kami serta tidak lekang di makan zaman.

Kabar terbaru dari mereka di tahun ini, Target yang ingin dicapai tidak muluk-muluk hanya ingin punya album jadi doakan ya teman-teman. Mau jadi apapun kalian musisi, pegawai negeri, guru, pedagang atau mungkin jurnalis ya lakukan saja dengan sepenuh hati dan perasaan senang. Percayalah tidak ada profesi  atau pilihan hidup yang remeh di dunia ini, semua akan saling berkaitan dan memberi manfaat satu sama lain jika dilakukan dengan penuh pemaknaan yes!

Sumber foto    : www.last.fm/music/Teman+Sebangku

Teks                 : Yusuf.Muhammad

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner