Kurosuke Rayakan Perilisan

Kurosuke Rayakan Perilisan "Little Joy" dalam Sebuah Pesta Es Krim

Foto didapatkan dari siaran pers. Kredit foto: Fauzi M Reza.

Ada masa ketika merasa bahagia adalah perkara yang mudah, ketika komunikasi dua arah bersama tawa canda dan peluk dilakukan tanpa perlu alkohol atau substansi lain sebagai jembatan. Setidaknya, itulah hal yang terkandung dalam karya berjudul "Little Joy". Christianto Ario Wibowo, dalam moniker Kurosuke merilis "Little Joy" dalam format video musik yang terinspirasi dari suatu pemandangan sederhana: melihat keponakan-keponakannya begitu mencintai es krim dan menikmatinya dengan bahagia, dan di waktu yang sama mengingatkan Christianto Ario saat ada di usia mereka.

Christianto Ario berpikir bahwa sekarang kita dengan mudah terjebak dalam rutinitas sehari-hari, mengejar ambisi hingga lupa untuk berhenti sejenak. Ia mengutip kalimat dari Ferris Bueller di salah satu film terbaik sepanjang masa: "Life move pretty fast, if you don't stop for a while, you could miss it."

"Lagu “Little Joy” bercerita tentang kebahagiaan kecil dan sederhana. Jadi, konsep video musiknya juga sederhana, saya bisa berbagi kebahagiaan bersama teman-teman sambil menikmati es krim," ungkap Christianto Ario Wibowo, dikutip dari siaran pers. "Saya berharap yang mendengarkan “Little Joy” juga bisa menemukan kebahagiaan-kebahagiaan sederhana mereka. Mungkin seperti bertukar cerita dengan teman, mendengar musik, atau bahkan sekadar menikmati es krim," tambahnya.

Berangkat dari analogi tersebut, Kurosuke memutuskan untuk mengadakan pesta es krim yang berkolaborasi dengan merek es krim asal Jakarta, Cold Moo. Dalam pesta es krim tersebut, ia mengundang teman-teman terdekat, kolega, mentor, musisi, orang-orang yang disayangi, dicintai dan dikagumi untuk hadir pada perayaan sederhana yang digelar setelah merilis “Little Joy”. Perayaan ini didokumentasikan dalam format layar seukuran Instagram Story, yang kemudian diramu menjadi video musik.

Dalam video musik "Little Joy", hadir teman-teman sepermusikan Kurosuke, seperti Efek Rumah Kaca, Kunto Aji, Elephant Kind, Petra Sihombing, Barasuara, Glaskaca, Mooner, Enrico Octaviano, Kittendust, Ify Alyssa, Dekat, Pijar, dan masih banyak nama bahkan di luar teman-teman musisi. Di visualisasinya, Kurosuke menggambarkan banyak perbedaan—aliran musik, pandangan, jenis kelamin, warna kulit dan lain-lain—dapat bergabung, berbahagia dan menikmati momen bersama karena "disatukan" oleh sesuatu yang kecil dan sederhana.

Setelah "Little Joy", Kurosuke berencana akan merilis album mini terbaru yang dilepas melalui label rekaman asal Jakarta, Berita Angkasa.

BACA JUGA - Kebalikan Dari 7 Dosa Mematikan Menjadi Materi Album Mantra Vutura

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner