“Kurang Piknik”, Lagu Persembahan Pyongpyong Untuk Kelas Pekerja

“Kurang Piknik”, Lagu Persembahan Pyongpyong Untuk Kelas Pekerja

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Pyongpyong

Lagu “Kurang Piknik” menyoroti tentang perasaan suntuk seorang pegawai yang bekerja selama 5–6 hari dalam seminggu, lengkap dengan kejaran deadline, target, dan sejenisnya.

Grup pop punk asal Semarang, Pyongpyong terbilang cukup lama malang melintang di skena musik Semarang, serta beberapa daerah di Jawa Tengah. Sejak pertama kali didirikan pada tahun 2000an, grup musik ini telah hilir mudik dari panggung ke panggung yang melibatkan mereka sebagai penampilnya, bahkan kemampuan bermusik mereka juga diakui ketika band ini masuk dalam beberapa album kompilasi, salah satunya album Berpacu Dalam Melodic (Proton Records/2005), dengan lagu andalannya, “My Wife Is A Lesbian”.

Dalam perjalanannya, trio yang kini terdiri dari Adit Salju (bas/vokal), Fajar Pandudewanata (gitar), dan Bayu Nugraha (drum) tersebut belum memiliki satu pun album atau mini album yang terpublikasi, meskipun pada proses kreatifnya mereka punya tabungan lagu yang cukup banyak. Sampai akhirnya pada tahun 2015 mereka memutuskan hiatus, dan kembali hadir pada tahun 2017, lewat single berjudul “Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki”.

Selang waktu lebih kurang dua tahun, kini Pyongpyong siap kembali hadir dengan satu single berjudul terbarunya yang berjudul “Kurang Piknik”. Menariknya, momen kembalinya grup musik Pyongpyong dilengkapi pula dengan sajian visual dalam format video klip, dengan melibatkan Hyena Films, sebagai kolektif yang menggarap video klip lagu “Kurang Piknik” tersebut.

Lebih jauh tentang single “Kurang Piknik” itu sendiri, sang drummer, Bayu mengatakan jika secara garis besar lagu “Kurang Piknik” menceritakan tentang kehidupan kelas pekerja pada umumnya. Satu hal yang kemudian ditimpali oleh sang vokalis, Adit, dimana secara lebih detilnya, lagu tersebut menyoroti tentang perasaan suntuk seorang pegawai yang bekerja selama 5–6 hari dalam seminggu, lengkap dengan kejaran deadline, target, dan sejenisnya.

Secara isian musik dan pengaruh pada proses penciptaan karya, menurut rilisan pers yang DCDC terima, single ini memiliki corak yang berbeda daripada lagu-lagu Pyongpyong sebelumnya, dimana pendengar akan mendapatkan pengaruh musik dari band semisal Reel Big Fish, Goldfinger, dan Less than Jake, yang tertuang pada lagu “Kurang Piknik”.

Dengan perilisan single tersebut, Pyongpyong pun menegaskan bahwa mereka belum habis. Sisa-sisa bahan bakar masih bisa disulut api. Selain itu, mereka juga sudah bersiap menindaklanjuti resureksi ini. Dengan formasi ini, kami aktif kembali, dan lagu “Kurang Piknik” akan menjadi salah satu materi dalam mini album kami nanti,” tutup Adit.

BACA JUGA - Empat Tahun Perjalanan Rubah di Selatan Tergambar Dalam Album Anthera

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner