Kontradiksi The Byr’s dalam Dua Single:

Kontradiksi The Byr’s dalam Dua Single: "Haru" dan "Amarah"

Foto didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Kolektif musik dengan aliran 'Rock Androgini', yaitu The Byr's melepas dua lagu sekaligus. "Haru" dan "Amarah" jadi karya yang mereka perkenalkan, dua lagu dengan kebenaran cerita yang ditutup rapat namun bisa membuat pendengarnya merasa dekat.

Pada tanggal 24 Mei 2021, The Byr’s secara resmi merilis dua buah single yaitu, "Haru" dan "Amarah". Grup asal Bali ini mengaku mengusung aliran yang mereka namai sendiri dengan sebutan Rock Androgini. Saat itu, mereka berpendapat bahwa musik yang mereka mainkan tidak pernah terikat pada satu gender.

Lagu "Haru" diciptakan berdasarkan kisah seorang yang disiksa dan dijadikan budak seksual. Siksaan tidak berhenti hanya sampai di sana, di hari tuanya dia justru mendapat perlakuan kurang menyenangkan oleh warga sekitar dikarenakan masa lalunya. Lagu ini bisa bermakna sangat luas, bukan sebatas tentang hal tersebut di atas, melainkan bisa bermakna tentang kepedulian tanpa melihat masa lalu seseorang, atau mungkin yang lainnya, tergantung sudut pandang setiap orang.

Sementara lagu "Amarah" merupakan lagu yang amat sederhana. Lagu ini bercerita tentang bagaimana seseorang atau kelompok diperdaya dalam kemarahannya oleh seseorang atau kelompok untuk keuntungan dirinya. Agaknya, hal ini mungkin akan sangat akrab dengan keseharian kita.

Ke dua single ini mendapat sedikit arahan dari Gung Sinchan pada beberapa bagian lagu, sehingga sangat seru untuk dinikmati. Menurut mereka, setiap lagu yang diciptakan oleh mereka adalah sebuah cerpen yang kebenaran ceritanya ditutup rapat, sehingga setiap pendengar akan merasa dekat sekaligus asing setelah mendengar lagu-lagu mereka. Penasaran maksudnya apa? Langsung saja simak dua single mereka!

BACA JUGA - Impresi Personal Jemala Dalam Video Klip “Tentang Renung & Tabur”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner