Kompilasi ‘DASAWARSA KEBISINGAN’ : Perayaan 10 Tahun Eksistensi Grimloc Record

Kompilasi ‘DASAWARSA KEBISINGAN’ : Perayaan 10 Tahun Eksistensi Grimloc Record

Sumber foto : Diambil dari akun instagram @grimlocrecords

Kompilasi ‘Dasawarsa Kebisingan’ memuat 16 band dari berbagai jenis musik. 16 band yang ikut menjadi saksi sepak terjang keras kepalanya Grimloc Records selama kurun waktu sepuluh tahun

Pada bulan November 2020 secara resmi Grimloc Records merilis kompilasi yang diberi judul Dasawarsa Kebisingan dalam format cakram padat. Sesuai dengan judulnya kompilasi ini menjadi penanda bagi hadirnya Grimloc Records selama 10 tahun di industri musik Indonesia. Mempertahankan eksistensi sebagai sebuah kolektif rekaman selama sepuluh tahun tentu bukanlah perkara mudah. Ditengah transformasi konsumen musik yang perlahan dipaksa beralih ke platform digital, memproduksi dan merilis rilisan fisik dianggap langkah bunuh diri. Hingga pada akhirnya banyak band ataupun juga label rekaman yang menyurutkan niatnya untuk memproduksi rilisan fisik dan lebih memilih ‘menyebarkan’ karya secara digital. Platform digital lebih dimanfaatkan sebagai prioritas untuk sekedar ‘cek ombak’ dan apabila responnya bagus barulah memproduksi rilisan fisik.

Kompilasi ini memuat 16 band dari berbagai jenis musik. 16 band yang ikut menjadi saksi sepak terjang keras kepalanya Grimloc Records selama kurun waktu sepuluh tahun. Semenjak berdiri, Grimloc Records terkenal selektif dalam melakukan perilisan band dari berbagai jenis musik. Jika ada yang bertanya harus seperti apa musiknya biar bisa dirilis oleh Grimloc Records?  Parameternya sangat subjektif dan sederhana. Mereka suka dengan musiknya. Persoalan bakal laku atau tidak tidak masuk hitungan mereka. Dan ternyata pola tersebut berhasil membuat mereka bertahan selama sepuluh tahun dan rilisannya masuk dalam kategori buruan para kolektor.

Mengemas 16 band dengan musik yang berbeda warna dan karakter dalam satu bingkai kompilasi tentu bukanlah perkara mudah. Dikompilasi ini Grimloc Records berhasil mengemas banyak nyawa untuk dibuatkan satu nafas yang sama melalui permainan artwork dan olah grafis yang didominasi warna merah dan hitam ditata sempurna, berbanding lurus dengan kualitas produksi audio yang dihasilkan. Bagi yang sudah memiliki kompilasi ini tentu tidak akan merasa bosan untuk memutar ulang CD nya sambil sekedar membuka lembaran halaman booklet tebal, lebih dari 100 halaman yang menyertainya. Didalamnya tertera informasi mengenai band yang ada dikompilasi, lembar lirik, kolase foto-foto dokumentasi yang disusun gaya fanzine, serta sumbangan tulisan dari Herry Sutresna, Pamuji Slamet dan Taufiq Rahman. Selain itu juga proyek kompilasi ini beririsan langsung dengan kolektif Solidaritas Sosial Bandung yang mana keuntungan hasil penjualan kompilasi ini akan digunakan untuk aktivitas sosial.

Hampir semua band yang terlibat dikompilasi ini menyumbangkan lagu terbaru mereka. Yang artinya lagu tersebut belum pernah dirilis dimanapun. Bagi sebagian band ini menjadi ajang pemanasan dengan merilis single terbaik mereka di melalui kompilasi ini. Kompilasi ini menjadi penting sebagai sebuah produk dokumentasi wajah zaman perjalanan musikalitas Grimloc Records, sebagai salah satu label rekaman yang ada di Bandung. Akan menjadi sesuatu yang berharga seperti kompilasi sejenis yang pernah dibuat terdahulu seperti kompilasi Bandung Burning, kompilasi Masa Indah Banget Sekali Pisan, kompilasi Injak Balik, kompilasi Ticket To Ride, kompilasi Brain Beverages dan kompilasi Independent Rebel yang mampu mengubah perspektif berkarya. Mengutip kalimat dari Pamuji Slamet 'musik dapat mengubahmu, aku saksinya’. Bagi yang penasaran dengan kompilasi ini silahkan pesan langsung melalui situs grimlocstore.com

klik gambar untuk info lebih lanjut

BACA JUGA - Cara Musisi Bersilaturahmi Lewat Barter Karya Vol.1

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner