Kisah Personal nan Spontan Dituangkan Neonomora di Single “Don’t Love Me”

Kisah Personal nan Spontan Dituangkan Neonomora di Single “Don’t Love Me”

Sumber foto : Didapatkan dari rilisan pers Neonomora

“Lagu ini dibuat untuk orang-orang yang merasa mereka tidak layak menerima cinta, da juga bagi yang merasa telah mencapai titik terendah”, ujar Neonomora menjelaskan lagunya.

Bicara tentang Neonomora maka kita akan bicara tentang seorang seniman yang lekat dengan dunia musik serta visual art. Kerap menjadi penyanyi dari karya cipta nada yang dibuatnya sendiri, Neonomora terus melanjutkan petualangan serunya dalam bermusik. Yang terbaru, dirinya hadir dengan sebuah single berjudul “Don’t Love Me”.

Lebih jauh berkisah tentang single “Don’t Love Me”, menurut rilisan pers yang DCDC terima, lagu ini diproduksi, di-mix dan di-master oleh Adityar Andra, dan Neonomora sebagai co-producer, dengan bantuan Ankadiov Subran sebagai ‘insinyur’ mixing dan mastering. Secara prosesnya, lagu ini ditulis oleh Neonomora tahun lalu, di mana hal tersebut diakui olehnya sebagai lagu paling sedih dan paling ‘vulnerable’ yang pernah dia tulis.

“Saya mengatakan apa yang saya katakan di lagu itu, dan hal tersebut datang dari apa yang sedang saya rasakan saat itu. Pikiran saya gelisah ketika duduk di studio-- berkeliaran, mendengarkan Andra memenggal suara dan menggabungkan semuanya. Saya pikir saya sudah selesai menulis lagu-lagu sedih dari album saya sebelumnya, Waters, namun ternyata keadaannya menjadi lebih gelap, dan saya merasa harus melampiaskan apa pun yang saya rasakan ke lagu ini”, ujarnya.

Ditambahkan pula olehnya jika lagu ini dibuat untuk orang-orang yang merasa mereka tidak layak menerima cinta, da juga bagi yang merasa telah mencapai titik terendah. “Saya berharap kepada Tuhan untuk suatu hari, kita semua pulih. Saya selalu merasa bahwa ada garis tipis antara yang tercipta dari lagu lagu ‘cinta-diri’ dan pengabaian emosional, karena terdengar seperti mencoba menyembunyikan rasa sakit, atau menyangkalnya. Lagu ini menekankan keindahan dari rasa sakit itu sendiri, untuk justru merasakan rasa sakitnya, dan mengatakan apa yang sebenarnya Anda rasakan”, ujarnya.

Selain itu, diakui juga olehnya jika apa yang dia tulis di lagu ini bisa dibilang tanpa filter, jujur dan cukup menjelaskan apa yang dia rasakan dan ingin sampaikan di dalam waktu, menit, dan detik itu juga. Penasaran seperti apa lagunya? simak melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Interpretasikan Cerita Sebuah Novel, Pangestuning Lahirkan “After All”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner