Kembali ke Era Koboi, Reality Club Rilis Single “Dancing In The Breeze Alone”

Kembali ke Era Koboi, Reality Club Rilis Single “Dancing In The Breeze Alone”

Sumber foto : Diambil dari siaran pers Reality Club

“Dancing In The Breeze Alone” dengan tema musik koboi yang turut menampilkan ansambel paduan suara dari Kancatala, dan juga orkestra 46 piece yang dimainkan oleh Budapest Scoring Orchestra

Kualitas musik yang semakin mentereng akhir-akhir ini banyak ditunjukkan teman-teman musisi/band dengan berbagai terobosan dan eksplorasi musik yang menuai banyak acungan jempol. Setelah meraih banyak pencapaian lewat single-single hits maupun rilisan sebelumnya, kuartet indie rock yang gandrungi kawula muda, Reality Club, kembali melepas single yang bertajuk “Dancing In The Breeze Alone” ke permukaan, lengkap dengan video musik yang telah tayang di kanal YouTube mereka.

Dalam single teranyar ini, sajian konsep musik yang cukup ‘kontras’ dengan lagu-lagu mereka sebelumnya menjadikan pengalaman unik tersendiri bagi Reality Club, mengingat secara konsep musik kali ini yang belum pernah dicoba sebelumnya. Lagu ini berisikan banyak suara bertema musik koboi yang mengingatkan pada era wild west yang berisikan tentang sebuah hubungan yang berakhir buruk. Selain itu, “Dancing In The Breeze Alone” ini diangkat dan ditujukan sebagai sebuah penghormatan untuk film dan video game bertemakan spaghetti western beserta karakteristik yang ikonik dalam genre tersebut.

“Setelah cinta hilang dan yang tersisa hanyalah akhir yang tidak bahagia, kita cenderung memperlakukan pasangan kita dengan tidak baik, dan akhirnya saling menyakiti satu sama lain hanya untuk membuat pasangan kita merasakan rasa sakit yang kita rasakan. Pada akhirnya ketika semuanya terasa hampa (tertuang dalam lirik empty harmony), kita hanya melakukan gerakan-gerakan (tertuang dalam lirik dancing) bagaikan ikan yang mau tidak mau mengikuti arus air. Ini adalah gambaran dari sebuah tragedi dan membuat kita membayangkan bagaimana jika semuanya itu baik-baik saja,” ujar Reality Club dalam pernyataannya tentang “Dancing In The Breeze Alone”.

Kuartet yang terdiri dari empat member yakni Era Patigo (drum), Faiz Novascotia Saripudin (vokal dan gitar), Fathia Izzati (vokal dan keyboard), dan Nugi Wicaksono (bass) kembali mewujudkan ide dan terobosan bermusik mereka dengan menampilkan ansambel paduan suara dari Kancatala, dan juga orkestra 46 piece yang dimainkan oleh Budapest Scoring Orchestra, yang turut bertanggung jawab atas scoring musik untuk banyak film terkenal, seperti “Squid Game dan Get Out”. Ini adalah kedua kalinya Reality Club bekerja sama dengan orkestra tersebut sejak merilis single "Tell Me I'm Wrong".

Sajian konsep musik yang segar ini turut diimbangi dengan video musik yang juga sangat menarik terinspirasi dari film Spaghetti Western. Video musik ini disutradarai oleh Ibnu Dian dan turut dibintangi oleh salah satu punggawa BKR Brothers, Bobby Mandela. Diproduksi bersama MIURA Films yang mengambil latar tempat di Pulau Bali, video musik ini sepenuhnya menggunakan efek praktis dan aksi nyata dari para pemainnya, di mana mereka pun harus mengikuti kursus berkuda untuk dapat menunggang dan mengendalikan kuda dengan baik dan benar.

BACA JUGA - Bukan Hanya ‘Fatamorgana”, The Soffia Hadir dengan Warna Baru yang Nyata

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner