Karya Terbaru dari Glaskaca sebagai Pemantapan ke Tingkat Lebih Tinggi

Karya Terbaru dari Glaskaca sebagai Pemantapan ke Tingkat Lebih Tinggi

Harmonisasi permainan tiga gitar yang kompleks ada di "Polymath", sebuah lagu dengan nuansa yang dingin.

Setelah sukses dengan debut EP Staedig (2017) beberapa waktu lalu, grup Alternative bernama Glaskaca akhirnya melepas single lepas terbarunya yang dikemas dalam bentuk video klip berjudul “Polymath”. Single lepas ini diyakini sebagai pemantapan ke tingkat lebih tinggi dari segi karakteristik musik khas Glaskaca dibandingkan dengan materi sebelumnya. Hal tersebut ditonjolkan terutama pada adanya penanaman unsur bittersweet hingga harmonisasi permainan dari tiga gitar yang kompleks.

Tak hanya unsur bittersweet dari permainan harmonisasi tiga gitar yang kompleks, mereka pun menyajikan bass line yang unik, serta lagam vokal kuat dan dominan, berbeda dengan materi musik mereka sebelumnya. Jika dibandingkan dengan lima materi dari EP Staedig, nuansa experimental yang dihadirkan oleh Glaskaca cenderung lebih dingin dan tidak banyak menggunakan elemen musik lain. Intinya, pendengar diarahkan untuk lebih fokus dalam menikmati suguhan terbaru dari Glaskaca, terlebih lagi mereka menyertakan visual yang menampilkan alur cerita.

Melirik materi lagu dan video klip dari Glaskaca, karya ini dirasa berhasil untuk menampilkan audio dan visual dengan senada. Visual yang ditampilkan menggambarkan situasi dari seorang sandera dan berujung dengan kematian akibat sebuah tembakan. Latar tempat dari penggarapan video klip bertema hostage ini dilakukan di sebuah gedung yang belum selesai dibangun. Gedung ini kerap digunakan untuk syuting beberapa grup musik cadas, dan Glaskaca mengacak-acak kebiasaan tersebut. Video klip ini digarap oleh Kemal Syahrianda (director), Qanitan Aryun (producer), Vito Waris & Glaskaca (casts), Rcmnz (DP), dan Fadilah Agni (editor).

Mengenai pesannya dari video klip, band yang digawangi oleh Dias Widjajanto (vokal & gitar), Moses P. Mahitala (gitar & programming), Rayhan Noor (gitar, synth, keyboard), Aldi Nugroho (drum), dan Fahmi Darussalam (bass) ini ingin menyampaikan tentang kodrat manusia yang kerap terobsesi pada suatu bidang tertentu, yang lalu disambung pada penegasan bahwa satu bidang dan bidang lainnya memiliki hubungan dan tak perlu ada batasan yang menjadi sekat akan hal tersebut. Tapi, pihak Glaskaca pada akhirnya menyerahkan persepsi tentang video klip ini secara bebas pada siapapun yang menyimak visualisasi "Polymath" yang mereka unggah di akun YouTube Glaskaca.

Foto: Glaskaca Official

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner