"Jon Kartel", Dalang Kematian Carbere Sedang Diburu Elkarmoya!

Foto didapatkan dari siaran pers.

Setelah Carbere meninggal setahun lalu, Pablo akhirnya menemukan sebuah nama di balik kematian kekasihnya. Adalah "Jon Kartel", seorang mafia beras yang mendalanginya. Kisah "Jon Kartel" kemudian digambarkan di lagu terbaru Elkarmoya.

Gerombolan Latinos kelahiran Jawa Barat, Elkarmoya kembali bikin kegaduhan. Setelah tahun lalu meramaikan ranah musik lewat album mini Viva la Elkarmoya dan single "Carbere Amor", kali ini mereka merilis single terbaru yang berjudul "Jon Kartel", lewat kerja samanya bersama Microgram Entertainment. Kesibukan para personil, salah satunya sang vokalis, Pablo yang harus bertugas dalam proyek penelitian di Papua membuat Elkarmoya butuh waktu satu tahun untuk mempublikasikan karya baru.

Hampir serupa dengan single sebelumnya, "Jon Kartel" juga merupakan lagu yang mengangkat tentang seorang tokoh yang bernama Jon. Ia adalah karakter fiktif buatan Elkarmoya, yang digambarkan sebagai seorang mafia. Sosok ini muncul hasil inspirasi dari film-film yang mengangkat tentang bisnis narkoba multinasional di Amerika Latin. Elkarmoya kemudian mengadaptasinya dengan isu multinasional yang lebih relevan terjadi di Indonesia, seperti isu tentang korupsi swasembada pangan zaman orde baru hingga maraknya pejabat-pejabat bulog yang korupsi perkara beras. Jika tidak salah tangkap—mengingat lirik Elkarmoya berbahasa Spanyol—Jon di sini adalah tokoh yang menggawangi kemelut tersebut.

Cerita mafioso ini rasanya kurang lengkap jika tidak dibumbui drama cinta, seperti yang biasa ditemui di film atau literatur Amerika Latin. Karena itu, "Jon Kartel" terkorelasi dengan cerita dalam lagu "Carbere Amor". Cerita sekilas tentang Carbere, ia adalah kekasih Pablo yang mengidap gangguan jiwa. Dikisahkan dalam "Carbere Amor", ia meninggal dunia setelah meminum obat tetes mata. Namun di sini, muncul sebuah fakta baru bahwa sebenarnya Jon Kartel lah dalang kematian Carbere.

Hadirnya penokohan dan kisah yang sambung-menyambung memang menjadi karakter Elkarmoya yang coba mereka pertahankan, dengan harapan album mereka nantinya memang menyuguhkan sebuah kisah naratif. Pemilihan nama-nama tokohnya diambil dari referensi nama yang sempat populer di era musik '80an, dengan tujuan menghadirkan kembali romantisme itu di era modern ini.

Terkait cerita tadi, Elkarmoya kemudian melakukan tur yang dinamai "Buscando Jon Kartel" ("mencari Jon Kartel"). Elkarmoya menyambangi lima kota di Jawa dan Bali dalam rangka mempromosikan album mini dan single terbaru mereka. Konten utama yang disuguhkan adalah rangkaian kisah drama dari "Carbere Amor" hingga "Jon Kartel", yang mana keduanya sudah bisa dinikmati secara visual lewat video musik.

Dalam penggarapan "Jon Kartel", Elkarmoya melibatkan beberapa nama, seperti Santiago Errazo dan Bane. Santiago adalah pria asal Equador yang menjadi editor Bahasa Spanyol dari lirik yang diciptakan oleh Pablo, sementara Bane adalah pemain trompet dari band Rosemary. Latar belakang Bane yang sempat memainkan lagu-lagu latin saat ia tergabung di marching band pada era '90an membuatnya familiar dengan musik yang dibawakan oleh Elkarmoya. Bane sudah tidak asing dengan gaya permainan trompet ala musik latin yang dramatis sehingga proses kolaborasi berjalan dengan lancar. Selain itu, Elkarmoya juga dibantu oleh permain perkusi dari Kaawg, yang mana permainan timbales-nya menambah ritme-ritme salsa.

"Jon Kartel" dirilis per tanggal 6 September 2019. Jika tidak sempat menikmati "Jon Kartel" dalam tur mereka, silakan nikmati lagunya di bawah ini!

BACA JUGA - LA FIESTA AMOR: Bersuka Ria Bersama Kartel Bernama El Karmoya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner