Awal Tahun Ini Jason Ranti Diminta Mempertanggung Jawabkan Karyanya di Pengadilan Musik

Awal Tahun Ini Jason Ranti Diminta Mempertanggung Jawabkan Karyanya di Pengadilan Musik

Jason Ranti akan diadili di Pengadilan Musik pada hari Jumat, 25 Januari 2019 di Kantin Nasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon No. 8A.

Sempat tergabung bersama sebuah band bernama Stairway to Zinna sebagai gitaris, pada perjalanan karir bermusiknya Jason Ranti akhirnya memutuskan untuk bersolo karir, dengan menenteng senjata berupa gitar kopong berpeluru lirik-lirik ‘ajaib’ dan terdengar jujur, lugas, kritis, juga slebor. Di satu sisi, memiliki sarkasme, satir, dan humor, yang tidak jarang menyulut kontroversi atau bahkan membuat pendengarnya merenung, karena dirasa apa yang ditulis Jason Ranti itu bermakna ‘dalam’, meski disajikan dengan gaya yang serampangan.  

Pada tahun 2017, album penuh perdananya yang berjudul Akibat Pergaulan Blues dirilis oleh Demajors Record. Menurut pengakuannya, awalnya materi dalam album ini diperuntukan untuk band Stairway To Zinna, sampai akhirnya atas bantuan Dado, drummer Stairway To Zinna, dan sekarang bertugas menjadi manajernya, Jason Ranti berhasil merekam beberapa lagu dan melewati masa sulit dalam perjalanan hidupnya. Album ini juga berhasil digarap lewat kerjasamanya dengan produser Junior Soemantri. Lewat karya-karyanya, Jason Ranti sempat masuk dalam beberapa nominasi penghargaan, salah satunya nominasi untuk karya produksi folk/country/balada terbaik di ajang Anugerah Musik Indonesia 2017.

Melanjutkan episode baru dari album Akibat Pergaulan Blues, dia merilis sebuah video klip pada awal tahun 2019 ini berjudul “Pulang Ke Rahim Ibunya”. Lagu ini menjadi patut diapresiasi ketika musisi folk lain kebanyakan berkutat tentang bagaimana indahnya memaknai hujan di sore hari dengan ditemani secangkir kopi, Jason Ranti lebih memilih untuk mengangkat satu tema yang menyatakan bahwa hidup ini tidak baik-baik saja. Hingga hal tersebut kemudian diterjemahkan melalui visual menarik, dengan mengedepankan sosok boneka barbie sebagai modelnya yang bernama Lisa, yang secara fiktif diambil dari isi lirik lagu “Pulang Ke Rahim Ibunya”.

Banyak sekali hal menarik terkait Jason Ranti, hingga hal tersebut berujung pula pada munculnya segudang pertanyaan untuk dikupas, dan oleh karena itu, Jason Ranti akan diundang dalam satu program bedah karya yang disulap menjadi format persidangan bernama Pengadilan Musik, dimana Jason Ranti akan diadili disana. Tentang Pengadilan Musik itu sendiri adalah salah satu program dari DjarumCoklatDotCom (DCDC) yang secara rutin mengundang dan mengkaji materi-materi terbaru dari band maupun solois independen tanah air yang aktif dalam membuat karya. Lewat program ini, mereka akan menyandang predikat sebagai Terdakwa, dan harus menghadapi berbagai tuntutan yang dilontarkan oleh Jaksa Penuntut. Jika berhasil berbicara atas nama karya, terdakwa akan dinyatakan bebas dari tuntutan dan materinya  akan dinyatakan layak untuk dikonsumsi oleh publik.

Jason Ranti akan diadili di Pengadilan Musik pada hari Jumat, 25 Januari 2019 di Kantin Nasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon No. 8A, Bandung. Ia akan diadili oleh dua Jaksa Penuntut, yaitu Budi Dalton dan Pidi Baiq. Kursi Pembela akan ditempati oleh Yoga (PHB) dan Ruly Cikapundung. Pengadilan akan dipimpin oleh seorang Hakim yaitu Man (Jasad) dan jalannya persidangan akan diatur oleh Eddi Brokoli sebagai Panitera.

Pengadilan Musik dapat disaksikan secara langsung dengan melakukan booking passport atau melalui live streaming. Kedua fasilitas untuk menyaksikan Pengadilan Musik tersebut dapat diakses melalui situs DjarumCoklatDotCom (DCDC). Jadi, untuk para Gerombolan Woyo (sebutan untuk penggemar Jason Ranti) tentunya jangan sampai melewatkan ini. 

BACA JUGA - Menjelang Akhir Tahun 2018, Danilla Akan Disidang di Pengadilan Musik

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner