Jangar Merilis Sebuah Lagu yang Terinspirasi Dari Gerakan Rakyat Bali

Jangar Merilis Sebuah Lagu yang Terinspirasi Dari Gerakan Rakyat Bali

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Jangar, karya foto dari Ucok Olok

Lagu "Kami Tahu" terinspirasi oleh penolakan reklamasi Teluk Benoa di Bali. Satu hal yang kemudian diinterpretasikan oleh Jangar lewat musiknya.

Jangar, kuartet heavy rock asal Denpasar, Bali melanjutkan perjalanan musikal mereka dengan meluncurkan single terbaru mereka berjudul “Kami Tahu”. Lagu ini menjadi amunisi berikutnya yang dilontarkan Jangar setelah sebelumnya mereka merilis single “Konstan”, pada pertengahan Desember 2018 lalu.

Lebih jauh tentang lagu “Kami Tahu”, Jangar menjelaskan jika lagu tersebut terinspirasi oleh penolakan reklamasi Teluk Benoa di Bali. Satu hal yang kemudian diolah dan ‘diulik’ lebih jauh oleh Gusten Keniten (vokal), Pasek Darmawaysya (drum), Dewa Adi (gitar), dan Raibio (bass), untuk kemudian mereka interpretasikan dengan musiknya.

"Rakyat Bali akhirnya bangkit bersatu memperjuangkan kawasan konservasi Teluk Benoa yang akan direklamasi dengan dalih revitalisasi. Begitu banyak hal-hal ajaib yang terjadi dalam upaya penguasa dan pemodal culas ini untuk memuluskan mega proyek reklamasi ini. Sayangnya pemikiran masyarakat Bali tidak sedangkal itu, kami jelas-jelas tahu apa yang mereka tuju. Hanya pundi-pundi mereka pribadi, tak ada hubungannya dengan kepentingan orang banyak," ungkap Pasek melalui rilis pers.

Pasek kemudian mengungkapkan bahwa akhirnya lagu "Kami Tahu" menjadi lebih besar maknanya dari penolakan reklamasi teluk Benoa. Menurutnya, lagu “Kami Tahu” adalah wujud kegelisahan Jangar dengan bentuk-bentuk pembodohan dan pembohongan yang dilakukan oleh pemodal culas, yang bekerja sama dengan penguasa. Mereka menganggap masyarakat begitu bodohnya untuk percaya hal-hal sedemikian rupa.

Untuk saat ini, "Kami Tahu" dirilis dalam format video lirik yang sudah bisa disaksikan di akun YouTube Berita Angkasa. Dalam video lirik tersebut, Jangar berkolaborasi dengan sebuah organisasi gerakan lingkungan hidup terbesar di Indonesia, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), untuk menggunakan potongan-potongan video yang memperlihatkan eratnya rakyat Bali saat menolak reklamasi Teluk Benoa.

"Gerakan-gerakan tersebut yang coba kami tampilkan dalam video lirik 'Kami Tahu'. Sesungguhnya kekuatan rakyat inilah yang menentukan arah negeri ini, bukan investor dan penguasa. Rakyat bersatu tak akan bisa dikalahkan!," tutur Pasek.

Single"Kami Tahu" tersedia di berbagai platform digital streaming service. Sedangkan untuk album penuhnya sendiri, Jangar sedang mempersiapkannya dalam format digital dan cakram padat melalui Berita Angkasa pada tahun ini.

BACA JUGA - Lima Buah Topeng Dalam “Persona” Matilda

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner