Interpretasikan Cerita Sebuah Novel, Pangestuning Lahirkan “After All”

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Pangestuning

Merasa menemukan ‘hook’ yang menarik dalam novel tersebut, Pangestuning kemudian berupaya untuk merangkum suasana dari cerpen tersebut ke dalam sebuah lagu dengan kemasan musik alternative pop.

Sebuah lagu bisa mendapat trigger darimana saja, bisa dari refleksi diri sendiri, respon dari apa yang dilihat di sekitar, atau bisa juga dari hasil mengkaji sebuah buku, atau dalam hal ini mengerucut pada sebuah cerita pendek alias cerpen, seperti yang dialami juga oleh sebuah kolektif musik asal Bandung bernama Pangestuning. Terinspirasi dari cerpen Behind The Photographs yang ditulis oleh Tamia Setia Tartila, Pangestuning merilis sebuah lagu yang berjudul “After All”.

Merasa menemukan ‘hook’ yang menarik dalam novel tersebut, Pangestuning kemudian berupaya untuk merangkum suasana dari cerpen tersebut ke dalam sebuah lagu dengan kemasan musik alternative pop. Cerpen Behind The Photographs sendiri menceritakan pertemuan seorang penulis bernama Kaia dan seorang fotografer bernama Atlas yang berujung perpisahan. Walau begitu, perpisahan tersebut merupakan batu loncatan bagi Kaia untuk memulai bergerak keluar dari zona nyamannya.

Cerita yang disajikan dalam novel tersebut kemudian direspon oleh sang vokalis, Adinda, yang mencoba untuk menginterpretasikan simpulan cerita tersebut ke dalam sebuah lagu, sehingga terciptalah lagu “After All” ini. Diakui olehnya jika ada satu kutipan yang menarik bagi yang turut menjadi trigger bagi dia untuk menulis lagu ini. "After all, it’s enough for me to see him from my place, from a distance not quite close — but also not far enough." Kalimat tersebut kemudian menjadi hook utama dalam penulisan lirik lagu ini. Seperti apa lagunya? simak melalui tautan di bawah ini.

Sebagai tambahan, cerita pendek “Behind The Photographs” oleh Tamia Setia Tartila dapat dibaca di laman Medium lewat tautan berikut: https://link.medium.com/reYtvH0K97