‘’Internet Kills Logic’’, Ketika Era Baru Internet Diterjemahkan Lewat Musik

Foto didapatkan dari rilisan pers Roomie Boys Alert

Dalam video klipnya, Roomie Boys Alert mengetengahkan dua orang yang datang dari masa depan, untuk mendeklarasikan ke khalayak umum bahwa era baru internet sudah menginvasi peradabaan saat ini.

Digawangi oleh dua orang personil bernama Angga dan Luthfi, Roomie Boys Alert kemudian menjadi anomali tersendiri di ranah musik tanah air, khususnya Bandar Lampung, yang menjadi ‘rumah’ bagi duo ini. Dengan memadukan unsur Electro Pop dalam karyanya, Roomie Boys Alert (A.K.A Roomieboys atau RBA) kemudian mengaplikasikannya dalam sebuah lagu berjudul ‘’Internet Kills Logic’’, yang juga mereka daulat sebagai singlenya. Melanjutkan dari apa yang mereka torehkan dalam single tersebut, ‘’Internet Kills Logic’’ kemudian dikuatkan dalam bentuk visual berupa video klip.

Kepada redaksi DCDC mereka menuturkan secara lebih rinci kisah dalam video klipnya, dengan mengetengahkan dua orang yang datang dari masa depan, untuk mendeklarasikan ke khalayak umum bahwa era baru internet sudah menginvasi peradabaan saat ini. Menariknya, dua orang dari masa depan tersebut diperankan langsung oleh para personil Roomie Boys Alert (Angga dan Luthfi ).

Dalam penggarapan musik video ‘’Internet Kills Logic’’, salah satu personilnya, Luthfi menjadi orang yang duduk di kursi sutradara, dengan melibatkan pula nama-nama seperti Anthony Caesar sebagai yang bertanggung jawab untuk urusan pengambilan dan penyuntingan gambar, serta Rifsal Cancerillo sebagai asisten kameramen, yang juga merupakan bagian dari tim Roomie Boys Alert.

Sedikit kilas balik tentang Roomie Boys Alert. Grup ini dimulai ketika ketertarikan Luthfi terhadap jenis musik New Wave/ Synth Pop/ Dance Pop/ Post Punk yang bernuansa awal 80-an dan 90-an dan ingin membuat sebuah grup musik yang terpangruh oleh New Order, Pet Shop Boys, Depeche Mode, The Cure dsb. Untuk merealisasikan keinginannya, ia mencari anggota lain untuk bergabung dengan grup musik ini. Luthfi mengajak Angga Saputra ( yang mana teman sekelasnya di kampus ) karena ia tahu Angga dapat memainkan berbagai macam instrumen, dan tertarik dengan Electronic Dance Music (EDM).