Ikut Berjalan-jalan Bersama Soloensis ke Lokananta

Ikut Berjalan-jalan Bersama Soloensis ke Lokananta

Foto diambil dari rilisan pers Soloensis, hasil foto dari Alvin Ardian


Soloensis merilis sebuah video dokumenter ketika mereka berkunjung ke tempat legendaris di Solo, perusahaan rekaman Lokananta.

“Buat kami, Soloensis itu band dari kota Solo yang terkenal dengan musiknya yang OK dan movement-nya yang tidak pernah berhenti.”

“Berkolaborasi adalah satu hal yang efektif untuk melakukan sesuatu hal yang lebih baik ke depannya, dan Soloensis pada zaman purba dulu juga berburu secara berkelompok.”

(Said Abdullah & Safina Nadisa – Jungkat-Jungkit)

Kalimat tersebut menjadi pembuka video dokumenter yang diunggah Soloensis dalam kanal YouTube mereka pada tanggal 13 Agustus 2018 lalu. Video ini bercerita tentang kisah Soloensis di perusahaan rekaman Lokananta, Solo. Dalam video ini, mereka bercerita seputar perjalanan mereka saat berkeliling di Lokananta dan menampilkan hasil rekaman live session dari lagu “Kalah Menang”, “Renovasi Dini” dan “Youth”.

Tentang Lokananta sendiri, tempat ini merupakan perusahaan rekaman pertama di Indonesia yang didirikan pada era tahun ‘50an dan menjadi satu-satunya pada saat itu. Di era-era awal, Lokananta banyak bekerjasama dengan Radio Republik Indonesia (RRI). Perusahaan rekaman ini masih berjalan sampai sekarang dan menjadi lokasi bersejarah, “sakral” sekaligus legendaris di kota Solo.

Soloensis berkesempatan untuk berkunjung ke Lokananta. Dalam video dokumenternya, selain tentunya dalam ruang rekaman, para manusia purba ini berkunjung ke ruang arsip, museum, ruang produksi, hingga ruang mastering. Bersamaan dengan itu, mereka juga merekam live audio visual dan berkolaborasi dengan Said Abdullah dan Safina Nadisa dari Jungkat-Jungkit. Dari tiga lagu yang direkam, dua di antaranya mengalami perubahan. Said Abdullah memberi aransemen baru untuk lagu “Renovasi Dini” dan mereka berkolaborasi dengan Jungkat-Jungkit di lagu “Youth” yang digubah menjadi versi country.

Video dokumenter yang diberi judul “Soloensis Lokananta dan Ceritanya” berdurasi hampir 30 menit. Meski video dokumenter ini berdurasi cukup panjang, tapi mereka mampu menyajikannya tanpa membuat bosan. Dibalut dengan alur cerita yang tidak berputar-putar, diisi juga dengan dialog dari beberapa tokoh di dalamnya, ditambah penampilan mereka di sesi live session recording, video ini sangat menarik untuk disaksikan.

BACA JUGA - “Amaranta”, Sebuah Pesan dari Alam Raya Lewat Frekuensi Suara

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner