"Idelogi", Kritik Ketika Tuhan Jadi Tameng Untuk Tindak-Tanduk Radikalisme

Foto di atas didapatkan dari rilisan pers yang dikirimkan oleh Crimson Diary.

"Saya menulis lagu ini dari kesedihan terhadap manusia yang mengatasnamakan Tuhan demi membenarkan segala tindakan mereka," Bill, vokalis dari Crimson Diary untuk single terbaru "Ideologi".

Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak pihak menyalahgunakan hal sesistematis agama untuk menjadi tameng dari segala tindak tanduknya. Seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu, ketika Indonesia kembali diteror dengan rangkaian bom yang menyebabkan nyawa melayang, di mana para pelakunya adalah pihak yang diiming-imingi surga oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Ini adalah alasan spesifik yang melatari Crimson Diary, band asal kota Malang dalam merilis single terbaru dengan tajuk "Ideologi".

Lagu "Ideologi" diciptakan oleh sang vokalis, Bill dalam rangka menyuarakan kegelisahan terhadap isu radikalisme yang belakangan ini makin meresahkan. Ia merespon gerakan radikal yang mengatasnamakan agama, yang pergerakan mereka mengancam kehidupan bermasyarakat. Tidak hanya tindakan reaktif, ada unsur personal yang mendasari Bill menciptakan lagu ini. "Keluargaku ada yang nyaris menjadi korbannya (bom di Surabaya)," papar Bill dalam siaran pers.

Tema yang spesifik ini digarap dalam format video klip, di mana putri dari Bill yaitu Eve Freya Adeeva Elora menjadi pemerannya. Dalam video tersebut, ia terlihat ketakutan saat menyaksikan berita-berita terkait aksi terorisme, di mana berita macam itu mempengaruhi psikologis seorang anak, tidak hanya Freya tapi juga berjuta anak di Indonesia. Makna implisit juga disertakan dalam videonya, di mana terlihat warna-warna merah serupa tetesan darah, dianalogikan sebagai murahnya nyawa melayang karena gerakan radikal atas nama agama tersebut.

Penggarapan video klip "Ideologi" dibantu oleh Bhee Tangguh yang bertugas sebagai pengarah sekaligus videografer. Ini bukan kali pertama Bhee Tangguh terlibat dalam penggarapan karya milik Crimson Diary. Ia juga terlibat dalam penggarapan video musik "Senja" (Senja/2014) dan "Tiada Lagi Mimpi Buruk" (Diary of Crimson/2017).

Melalui rilisan ini pun, Crimson Diary sekaligus mengabarkan bahwa formasi Crimson Diary kembali menyisakan Bill Walessa Natalendra (vokal & gitar), Muklis Huda (gitar) dan Agung 'Bampho' (bass). Meski mengalami bongkar pasang personil, produktivitas Crimson Diary tidak terganggu. Mereka berencana untuk melepas sebuah mini album yang dinaungi oleh Nadapita Records dalam waktu dekat, dan lagu "Ideologi" akan menjadi bagian dari rilisan tersebut.

BACA JUGA - Ramai Muncul Bentuk Penistaan, Giliran Konten Televisi yang Dapat Bagian

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner