HYPER Tuangkan Segala Kisah Problematika dalam Album Perdana ‘Don’t Trust Anyone’
Sumber foto : Diambil dari siaran pers HYPER
Dalam berkarya, masing-masing personil memberi andil menuangkan segala kisah kehidupannya dengan topik problematika anak muda melalui lirik-lirik lagu
Satu per satu atau justru secara serempak, rilisan-rilisan yang mengemas karya teranyar kembali menaburi geliat kancah musik. HYPER, salah satu unit metal Kota bandung pun turut serta memamerkan karya teranyarnya. Setelah berpetualang selama 6 tahun bermusik, akhirnya di tahun ini HYPER berhasil melepas karya monumentalnya melalui album perdana yang berjudul Don’t Trust Anyone.
Jika ditelusuri, sebenarnya HYPER telah memberi sinyal akan kehadiran album perdana tersebut melalui peluncuran 2 materi lagu yang sebelumnya telah dirilis. Kedua lagu yang berjudul “Ready To Fight” (2019) dan “Delusi” (2021) merupakan bocoran atau kisi-kisi untuk kemudian melengkapi album perdana Don’t Trust Anyone.
HYPER yang berformasi kuintet ini, beranggotakan Mada Beken (Vokal), Njay Go (Guitar), Kuwil Malik (Guitar) dan Bobby Malik (Drum). Dalam berkarya, masing-masing personil memberi andil menuangkan segala kisah kehidupannya dengan topik problematika anak muda melalui lirik-lirik lagu. Layaknya tentang krisis kepercayaan dan kekecewaan terhadap manusia, kisah romantis yang berujung tragis, kejenuhan melihat berita yang tak sesuai fakta.
Dari kisah masing-masing personilnya tersebut kemudian mereka gubah menjadi tema pilihan yang mendiami beberapa lagu. HYPER juga mengungkapkan bahwa, Don’t Trust Anyone yang menjadi tajuk utama, dipilih karena merepresentasikan keseluruhan track yang merangkum album perdana ini yang berbicara tentang bagaimana kita harus memilah kepercayaan terhadap siapapun.
Pada proses kreasi, para personil HYPER pun tak muluk-muluk dan secara solid berhasil menentukan formula musiknya sendiri. Secara aransemen dan komposisi, HYPER bermain dengan sequencer yang beriringan dengan dinamika bass yang menjadi salah satu cara sekaligus ciri khas mereka bermusik. Secara lantang HYPER pun memberi tagline musiknya sendiri, dengan #METALKUMAHAAING.
Album perdana Don’t Trust Anyone digarap dengan menggandeng salah satu engineer musik keras kawakan, yakni Zoteng Kampret (ex Forgotten) sekaligus duduk sebagai produser. Album ini direkam di Homeland Studio dan Aksara Record Studio. Sejak 22 Juni 2024, album Don’t Trust Anyone mulai beredar melalui berbagai layanan DSPs pada umumnya, seperti Spotify. Dengarkan melalui tautan di bawah ini.
Comments (0)